Mohon tunggu...
ii faidhotuniam
ii faidhotuniam Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK Negeri 7 kota Serang dan mahasiswa S2 pendidikan matematika UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

BERBAGI ILMU DAN BERBAHAGIA BERSAMA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alat Peraga dan Media Pembelajaran sebagai Penunjang Keberhasilan Belajar

26 Mei 2023   08:38 Diperbarui: 26 Mei 2023   09:13 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jika kita melihat dinamika kehidupan ini, kita sudah tentu pasti melihat bahwa dunia ini terus mengalami perubahan demi perubahan. Perubahan tersebut cenderung perubahan yang membawa ke hal yang lebih baik dari sebelumnya. Kita misalkan saja pada masalah teknologi yang semakin berkembang pesat menjadikan kita dituntut untuk mampu mengikuti arus tersebut. Mengikuti arus perkembangan zaman sangat perlu kita lakukan agar kita tidak termasuk orang yang tertinggal yang disebut kuno.

Khusus untuk perkembangan teknologi, perkembangan ini sangat mempengaruhi berbagai bidang kehidupan kita di dunia hampir pada seluruh aspek kehidupan, baik itu dalam bidang sosial, budaya dan sebagainya. Begitu juga dalam dunia pendidikan, kita sangat membutuhkan teknologi demi kemajuan pendidikan yang lebih baik daripada sebelumnya. Dengan masuknya teknologi dalam dunia pendidikan, lembaga atau instansi pendidikan akan mengalami kemajuan yang pesat jika dibandingkan dengan yang tidak memakai teknologi. Maka dari itu sudah selayaknya pendidikan di negara kita ini harus kita upayakan agar semuanya merasakan teknologi demi kemajuan negara yang kita cintai ini.

Media pendidikan yang memadai dan yang sesuai juga sangat mempengaruhi atas perkembangan dan kemajuan pendidikan. Sudah seharusnya sebagai tenaga pendidik kita harus mampu memberikan media pendidikan kepada siswa agar mereka dapat berkembang dengan pesat pada ilmu pengetahuan mereka. Pengembangan media pembelajaran dan alat peraga yang relevan dalam kelas dapat mengoptimalkan proses pembelajaran. Bagi guru, dapat membantu mengkonkritkan konsep atau gagasan dan membantu memotivasi peserta belajar aktif. Bagi siswa, dapat menjadi jembatan untuk berfikir kritis dan berbuat. Terkait dengan hal itu, media dan alat peraga perlu dikembangkan berdasarkan relevansi, kompetensi dasar, materi ajar dan karakteristik siswa. Guru berperan sebagai kreator dan siswalah yang memanfaatkan media pembelajaran tersebut ketika di kelas.

Alat Peraga terdiri dari dua kata yakni "alat" dan "peraga". Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), alat adalah benda yang dipakai untuk melakukan sesuatu, yang dipakai untuk mencapai yang dimaksud. Jadi dari pengertian tersebut dapat kita pahami bahwa alat merupakan benda yang digunakan untuk mencapai tujuan yang kita maksud misalnya untuk mengambil manggis, kita menggunakan galah. Galah merupakan alat, sedangkan tujuan kita adalah untuk mencapai buah manggis. Sedangkan peraga menurut kamus bahasa Indonesia adalah memperlihatkan agar dapat disimak, menunjukkan, atau memamerkan. Jadi alat peraga adalah alat yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu. Memperlihatkan yang kami maksud bisa berupa penjelasan kepada siswa tentang pembelajaran yang kita ajarkan.

Alat peraga dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran apabila alat peraga tersebut merupakan desain materi pelajaran yang diperuntukkan sebagai bahan pembelajaran. Misalnya, dalam pembelajaran klasikal, guru menggunakan alat sebagai peraga yang berisi materi yang akan dijelaskan. Jadi alat peraga yang digunakan guru tersebut memang berbentuk desain materi yang akan disajikan dalam pelajaran.

 Contoh Jenis -- jenis alat peraga dan cara penggunaanya

1. Lingkaran positif dan negatif

Langkah-langkah penggunaan

a. Setiap lingkaran 1 positif (+) direkatkan dengan lingkaran 1 negatif (-)

b. Nilai 1 lingkaran positif (+) dan 1 lingkaran negatif (-) yang direkatkan akan bernilai nol (0)

c. Misal akan menjumlahkan +4 dan -2 maka diambil lingkaran positif (+) sebanyak 4 keeping dan lingkaran negatif (-) sebanyak 2 keping. Kemudian 1 (+) direkatkan dengan 1(-) sampai habis berpasangan. Maka sisa yang tidak berpasanagn merupakan hasil penjumlahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun