Persepsi merupakan sebuah proses yang ditempuh masing-masing individu untuk mengorganisasikan serta menafsirkan kesan dari indera yang anda miliki agar memberikan makna kepada lingkungan sekitar (Robbins, 2003). Persepsi adalah tahapan awal dari satu rangkaian pemrosesan informasi dan proses diterimanya stimulus diri sendiri dan mengartikan apa yang diterima oleh indra seperti mata, telinga, lidah, hidung, dan kulit. Persepsi melibatkan kognisi tingkat tinggi dalam penginterpetasian terhadap informasi.
Ada 2 fungsi dari persepsi, yaitu :
- Bottom up
- Stimulus infromasi artinya bersumber dari stimulus yang nyata oleh alat indera manusia, objek nyata.
- Top down
- Conseptualy driven processing bersumber dari memori telah disimpan dalam ingatan manusia.
Persepsi mengacu pada interpretasi hal-hal yang berada di indera. Prosespersepsi didahului dengan proses penerimaan stimulus pada reseptor, yaitu indera. Fungsi indera manusia akan berfungsi sejalan bersamaan dengan perkembangan fisiknya. Penurunan dalam kepekaan pengindaraan disebut sebagai adaptasi sensoris. Penyesuaian seperti ini berguna karena hal tersebut mencegah kita merespons informasi yang tidak penting.
Berbagai persepsi dalam indra :
- Mata
- Mata termasuk dalam indra penglihatan. Mata mempunyai banyak informasi mengenai dunia eksternal dan indra yang paling banyak diteliti ketimbang indra yang lain. Mata sebagai jendela dunia. Karakteristik cahaya mempengaruhi tiga dimensi psikologis :
- Hue
- Hue adalah dimensi pengalaman visual yang ditandai dengan penanaman warna, yang terkait dengan panjang gelombang cahaya, yaitu jarak antara satu puncak gelombang ke puncak gelombang berikutnya.
- Brightness
- Brightness adalah dimensi pengalaman vissual yang terkait denngan jumlah, atau intesitas cahaya yang dilepaskan oleh sebuah benda atau yang dipantulkan benda.
- Saturation / Keragaman Warna
- Saturation adalah dimensi pengalaman visual yang berhubungan dengan kompleksitas cahaya, yaitu seberapa lebar atau sempit jangkauan gelombang cahaya.
- Telinga
- Telinga termasuk dalam indra pendengaran. Indra pendengaran, atau audisi, memberikan ikatan yang amat penting dengan dunia sekitar. Dikarenakan kehidupa seosial bergantung pada kemampuan pendengaran kita.
- Loudness (keras lembut suara)
- Loudness adalah dimensi psikologis dari pengalaman auditori yang terkait dengan intensitas tekanan gelombang. Persepsi tentang keras lembutnya suara dipengaruhi oleh tinggi atau rendahnya sebuah suara. Intensitas suara diukur dalam unit yang disebut desibel (dB).
- Pitch (tinggi rendah suara)
- Pitch adalah dimensi pengalaman auditori yang intesitasnya. Telinga mendeteksi gelombang suara dengan frekuensi pada jangkauan 16 Hz hingga 20.000 Hz.
- Timbre (warna suara)
- Timbre adalah kualitas suara yang membedakan suara yang satu dengan yang lainnya. Dimensi pengalaman auditori yang terkait dengan kompleksitas gelombang suara yaitu luas rentang frekuensi yang menyusun suatu gelombang.
- Lidah
- Lidah termasuk dalam indra pengecap. Lidah memiliki papila, papila memiliki beberapa bentuk. Dalam setiap manusia memiliki papila yang berbeda. Dikarenakan adanya perbedaan genetis, kuncup pengecap pada lidah manusia dapat berkisar antara 500 sampai 10.000 kuncup pengecap (Miller & Ready, 1990).
- Rasa pahit
- Rasa pahit membantu kita mendeteksi racun. Mendeteksi makanan yang mengandung alkoid, terletak di lidah belakang.
- Rasa manis
- Menarik kita kepada gula yang berguna secara biologis, seperti gula yang terdapat dalam buah-buahan. Mendeteksi makanan yang mengandung hidrogen, terletak di lidah bagian depan.
- Rasa asin
- Mendeteksi makanan yang mengandung natrium clorida, terletak di pinggir lidah.
- Rasa asam
- Mendeteksi makanan yang mengandung hidrogen, dan terletak di tepi dalam samping lidah.
- Rasa umami
- Rasa dari monosodium glutamat (MSG), mengecap rasa gurih pada makanan.
- Kulit
- Kulit termasuk dalam indra peraba. Kulit mempunya lebar sekitar 2 meter persegi membantu mengenali berbagai objek dan membangun keakraban dengan orang lain. Kulit dapat merasakan sentuhan, panas, dingin, dan rasa sakit. Peneliti asal Swedia menemukan serabut saraf yang tampaknya bertanggung jawab atas rasa gatal yang disebabkan oleh histamin (Schmelz et al., 1997).
- Sentuhan.
- Stimulus menyebabkan getaran dililit atau adanya perubahan tekanan pada kulit yang dideteksi oleh mekano reseptor kulit. Contoh : k.paccini, k.meisner, merkel disc.
- Suhu.
- Stimulus panas dan dingin dideteksi oleh termonsesitif yaitu k.ruffini, k.krause. reseptor suhu dingin dibawah lapisan epidermis, yang panas lebih ke dalam.
- Gatal disebabkan oleh iritasi kulit karena histamin dan zat kimia yang lainnya yang dilepaskan dari kulit menyebabkan rasa gatal dan menyebabkan reflek garuk.
- Nyeri yaitu Sensi yang sangat komplek, stimulus yang menyakiti jaringan kulit yang dideteksi oleh ujung saraf.
- Hidung. Hidung termasuk dalam indra penciuman. Jutaan reseptor disetiap rongga hidung bertemu dengan molekul kimia (uap) yang terdapat di udara. Lebih dari 10.000 bau yang kita deteksi tampaknya tidak meunjukkan adanya bau lainnya. Lebih jauh, terdapat ribuan jenis reseptor penciuman, dengan setiap reseptor merespons bagian tertentu dari struktur molekul aroma (Axel, 1995; Buck & Axel, 1991).
Ada beberapa ayat di bawah ini mewakili tentang panca indera yang berperan dalam proses persepsi, antara lain:
• Penglihatan
“Tidaklah kamu melihat bahwa Allah membuat awan mengarak perlahan, kemudian mempertemukannya kemudian menghimpunnya bersusun-susun, lalu kau lihat hujan turun dari sela selanya. Dan dia menurun kan dari langit bergunung-gunung gumpalan awan yang mengandung butiran salju; maka ditimpakan-Nya dari siapa saja yang ia kehendaki; kilauan kilat-Nya hampir-hampir menyapu penglihatan.”(Abdullah Yusuf Ali,2008:888)(QS. An-Nuur ayat: 43).
• Pendengaran
“mereka yang mendengarkan Perkataan, dan mengikuti yang terbaik diantaranya, maka mereka itulah yang mendapat bimbingan Allah, dan mereka itulah orang yang arif.”(Abdullah Yusuf Ali,2008:201)(QS. Az-Zumar ayat 18)
• Penciuman
“Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya.”(Abdullah Yusuf Ali,2008:403)(QS. ArRahman ayat: 12)