Workshop Remaja Padukuhan Nglebeng: Belajar Digital Marketing, Personal Branding, dan Hak Cipta bersama KKN Nusantara

Kelompok 25 KKN Nusantara yang bertugas di Padukuhan Nglebeng, Kalurahan Banjarasri, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, menggelar workshop bertema Digital Marketing, Personal Branding, dan Hak Cipta pada Minggu, 3 Agustus 2025. Kegiatan ini berlangsung di rumah Dukuh Nglebeng dan diikuti oleh sekitar 25 remaja padukuhan.

Workshop ini dirancang untuk membekali para remaja dengan pengetahuan praktis seputar dunia digital, membangun citra diri, serta memahami aturan hak cipta. Dengan materi yang dikemas sederhana dan contoh-contoh nyata, peserta dapat langsung mempraktikkan hal-hal yang mereka pelajari.

Materi pertama membahas digital marketing, atau pemasaran digital, sebagai cara mempromosikan diri, produk, atau jasa melalui internet. TikTok dijadikan contoh utama, di mana siapa pun dapat membuat video singkat untuk mengenalkan usaha atau kegiatan positif. Konten yang menarik dapat menjangkau banyak orang sehingga menjadi sarana promosi yang mudah dan murah.

Materi kedua mengupas personal branding, yaitu membangun citra diri yang baik agar dikenal orang lain. Personal branding dapat dibentuk melalui konten positif yang konsisten di media sosial. mulai dari video kegiatan bermanfaat, pameran keahlian, hingga cerita inspiratif. Dengan membagikan hal-hal positif secara rutin, orang lain akan mengenal dan percaya pada kita.

Materi ketiga membahas pentingnya hak cipta sebagai perlindungan hukum atas karya seperti video, lagu, gambar, atau tulisan. Peserta diingatkan untuk selalu menggunakan karya sendiri atau karya yang bebas dipakai, karena menggunakan karya orang lain tanpa izin dapat melanggar hukum.

Sesi penyampaian materi Personal Branding, pada kegiatan Workshop remaja Padukuhan Nglebeng

Selain penyampaian materi, kegiatan ini juga dilengkapi diskusi kelompok dan kuis singkat untuk menguji pemahaman peserta. Praktik singkat pembuatan konten serta tutorial mendaftar sebagai affiliator TikTok menjadi penutup sesi yang sangat dinantikan.

Antusiasme peserta terlihat dari interaksi yang hidup. Erna, salah satu peserta mengungkapkan, "Sangat menarik kak, karena aku juga bisa tahu kalau ternyata buat jadi affiliator itu minimal followers 600, dan aku sudah sampai ke situ." Wina menambahkan, "Dengan adanya kegiatan ini, aku paham banget kalau media sosial itu bukan cuma soal posting kegiatan, tapi tentang pembentukan identitas kita yang bahkan dapat berpengaruh terhadap dunia pekerjaan."

Melalui workshop ini, para remaja diharapkan mampu memanfaatkan media sosial secara produktif, memahami dasar-dasar promosi digital, dan membentuk personal branding yang positif, tentu dengan tetap mematuhi aturan hak cipta.