Mohon tunggu...
IHSAN NURALIM
IHSAN NURALIM Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

lulus

Selanjutnya

Tutup

Politik

11 tahan GenBI Bersinergi Untuk Negeri

17 November 2022   17:18 Diperbarui: 17 November 2022   18:18 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pengabdian ke wilayah 3T

Manusia-manusia berkualitas dapat muncul darimana saja. Bisa di desa dari kelompok petani dan penggembala atau  di kota dari keluarga aristokrat dan pengusaha. siapapun mereka, tentunya lahir dari "bibit" serta "proses" penempaan (aktualiasi potensi) berkesinambungan. Disamping peran keluarga, negara juga bertanggung jawab mendidik warganya. Tidak hanya agar pengetahuan luas, tapi juga untuk memiliki seperangkat mentalitas ilahiyah dalam kerja dan pemgabdian. yaitu terintegritasnya "99 asma tuhan" dalam tidak kesehari-hari, proses ini disubut "pendidikan", baik formal maupun informal.
Perguruan tinggi menjadi pintu gerbang bagi warga terdidik untuk memasuki dunia nyata. Maka melalui Tiga Tridharma-nya (Pendidikan, Peneletian, dan Pengabdian) Perguruan Tinggi diamanahkan melahirkan enlightened intellectuals, kaum intelektual yang tercerahkan.

Namun kenyataannya tidak selalu demikian, yang lahir dari kampus justru instelektual yang mengalami disorientasi hidup. lulusan perguruan tinggi sering tidak berkualitas, pengetahuan dan Skill-nya rendah. kemampuan leadership dan moralitasnya lemah. Disinyalir, ini akibat ketidakmampuan kampus mengelola dirinya, sehingga kualitas anak didiknya terabaikan.

Ali sariati dalam "Tugas Cendikiawan muslim" secara lugas menguraikan sisi lemah intelektual.  Jenis manusia yang seharusnya lahir di kampus adalah mereka yang tidak hanya sekedar memiliki ilmu, tetapi juga punya kemampuan membangun kesadaran masyarakat, sekaligus terlibat dalam gerakan sosial.

Muhamad yunus sepakat dengan hall ini. Pemenang Hadiah nobel perdamaian 2006 mengatakan " kampus terlalu arogan dengan teori-teorinya". Kaum akademis ibarat menara gading , menjulang ke langit dan terbuai dengan ilusi ilusi teoritis. sangat sedikit dari intelektualinya yang mau turun ke grass root untuk hidup di realitas masyarakat."

GenBi atau Generasi Baru Indonesia Berusaha menjawab tantangan itu, dengan tagline "Energi Untuk Negeri" diharapkan mampu menjadi jawaban untuk kesenjangan-kesenjangan tersebut. Generasi Baru Indonesia Merupakan Komunitas Award Beasiswa Bank Indonesia, yang memiliki tugas Front Linier, Future Leader, dan agent of change serta penyambung kebijakan kebiajkan kepada masyarakar luas dari kebijakan' bank Indonesia.

Tidak hanya itu, GenBi Berupaya hadir menjadi solusi, tidak hanya di bidang kebijakan saja akan tetapi mereka juga diharapan Menggagas berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk Indonesia yang lebih baik (INITIATE) Menjadi garda terdepan dalam melakukan aksi nyata untuk pembangunan bangsa (ACT) Peduli dan berkontribusi untuk pemberdayaan masyarakat (SHARE) Berbagi inspirasi dan motivasi untuk menjadi energi bagi negeri (INSPIRE).

Kegiatan Ciamis Leadership Participation 2022
Kegiatan Ciamis Leadership Participation 2022

Hal tersebut dibuktikan dengan dedikasinya komunitas Awward Beasiswa Bank Indonesia (GenBI) yang tersebar di berbagai Kampus seluruh nusantara, 11 tahun mengabdi untuk menjawab tantangan tersebut, terbukti dengan berbagai torehan pengabdian kepada masyarakat baik di bidang sosial, ekonomi dan Pendidikan.

Jadi mari kita ambil peran kita, untuk mengupayakan perubahan dan berdampak untuk kebermanfaat.
#EnergiUntukNegeri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun