Mohon tunggu...
Ihsan Malikusolih Al Amin
Ihsan Malikusolih Al Amin Mohon Tunggu... -

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ayah, Ibu Bolehkah Aku Membeli Waktumu? Satu Jam Saja

17 Oktober 2018   20:53 Diperbarui: 17 Oktober 2018   21:10 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Dasar anak gak tau diri"

"Sudah disekolahkan bertahun-tahun masih saja Bodoh"

Pantaskah orang tua mempunishment anak ?

Sebelum membahas lebih lanjut, mungkin pembaca ada yang belum paham dengan istilah Punishment. Punishment adalah sebuah hukuman atau sebuah tindakan dalam menghakimi seseorang. Sering kita jumpai di mana pun itu, baik di rumah, di sekolah, ataupun di jalanan. 

Orang-orang yang seenaknya menghakimi orang lain tanpa dicari dahulu sebab-akibatnya. Padahal, dengan perilaku ini, akan banyak orang-orang yang merasa tersakiti. Jika sudah begitu bukanlah sebuah solusi yang akan didapatkan melainkan sebuah masalah baru.

Maka dari itu, sebelum menghakimi orang lain, dicari dahulu  penyebab orang melakukan itu. Seperti hal nya orang makan karena lapar dan minum karena haus. Karena secara tidak langsung dengan menghakimi orang lain, seolah-olah mereka adalah orang yang paling bersalah, padahal belum tentu juga sepenuhnya mereka yang salah.

Orang tua seharusnya bisa melihat perilaku anak dari berbagai aspek agar mengerti penyebab anak melakukan itu. Cara orang tua memberikan assessment kepada anak pun sangat mempengaruhi pada perkembangannya. Assessment itu sendiri adalah suatu proses penilaian yang dilakukan konselor kepada konseli. Dalam hal ini konselor itu adalah orang tua. Dan konseli adalah anak.

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi orang yang berguna. Semua cara pun dilakukan orang tua agar anaknya menjadi orang sukses. Salah satu cara yang harus diperhatikan adalah cara orang tua memberikan assessment kepada anak. Karena dengan orang tua mengetahui cara memberikan assessment kepada anak. Maka anak pun akan merasa bahwa dirinya benar-benar diperhatikan.

Caranya yaitu orang tua memberikan waktu luang untuk anak dengan berbicara mengenai kegiatan ia di sekolah, di kampung, ataupun berbicara mengenai isi hatinya alias curhat. Penulis yakin setiap anak pasti ingin berbicara, berdiskusi, atau sekedar mengobrol dengan orang tuanya. Namun, sering kali orang tua selalu sibuk dengan pekerjaannya bahkan tidak sedikit juga yang sibuk dengan gadgetnya.

dok: pixabay
dok: pixabay
Padahal, jika orang tua sering mengobrol dengan anaknya. Maka ketika anak terkena masalah, ia tidak akan canggung berbicara dengan orang tuanya. Karena ia merasa bahwa orang tuanya tidak akan marah dan akan memberikan solusi terhadap permasalahannnya. Dengan begitu, orang tua pun dapat mudah memberikan assessment kepada anak. Secara otomatis orang tua juga akan mengerti apa saja yang harus ia lakukan terhadap anaknya. Terima kasih

Semoga bermanfaat 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun