Bismillahirrahmanirrahim.Â
Sekarang ini kita hidup di zaman Millenial, dimana pergaulan anak sudah sangat berbeda dengan pergaulan jaman dulu. Waktu penulis masih kecil, penulis sering melihat orang dewasa pacaran di taman-taman. Namun, setelah dewasa penulis malah melihat anak kecil berpacaran dimana-mana.
Dimanakah peran orang tua ???
Orang Tua menjadi titik utama dalam pendidikan karakter seorang anak. Bahkan ada pepatah mengatakan " buah jatuh tidak jauh dari pohonnya". Pepatah ini bisa menjadi gambaran bagi kita, bahwa Orang Tua lah yang paling berpengaruh bagi masa depan anak.
Selain orang tua, lingkungan juga mempengaruhi pendidikan karakter anak. Jika lingkungannya baik, maka anak akan terbawa baik. Sebaliknya, jika lingkungannya kurang baik maka anak pun akan terbawa menjadi orang yang tidak baik. Maka dari itu bentuklah anak-anak kecil dari lingkungan yang baik.
Menurut penulis, lingkungan yang paling baik pada zaman Millenial ini adalah pesantren. Karena di lingkungan pesantren, seorang anak akan dididik menjadi orang yang mandiri serta dapat menghargai waktu, teman, dan seorang guru atau biasa disebut kyai.
Kyai merupakan seorang guru yang sangat dihormati oleh para santri. Setiap bait-bait penggalan yang keluar dari mulutnya akan menjadi perisai bagi masa depan santri. Karena bagi santri, menghormati guru jauh lebih baik dari pada menuntut ilmu.
      Maka dari itu, penulis menyarankan untuk semuanya terutama pembaca, agar mendidikan anak nya dilingkungan yang baik. Salah satunya adalah pesantren. Karena didalam pesantren, pembaca akan menemukan sang stakeholder umat. Yaitu Kyai.
Karena kyai merupakan orang yang menjadi panutan bagi santri, masyarakat dan lingkungannya dari setiap ucapan dan perbuatannya. Sang kyai juga tidak akan pernah putus asa untuk senantiasa menasihati santri-santrinya agar menjadi orang baik, bukan menjadi orang pintar. Kiyayi lebih senang melihat santrinya berakhlak mulia, dari pada pintar namun tak punya akhlak. Karena kyai tau banyak orang tersesat di dunia, bukan karena dia tidak pintar, namun  karena dia tidak benar. Maka dari itu masukkan lah anak-anak kalian kedalam pesantren. InsyaAllah anak akan menjadi orang baik, pintar, dan berakhlak mulia.