Mohon tunggu...
Ihdal Umam
Ihdal Umam Mohon Tunggu... Pilot - Suka baca

Pembelajar sampai mati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sudahkah Kita Memilih Bacaan yang Tepat Hari Ini?

27 Februari 2021   10:15 Diperbarui: 27 Februari 2021   10:16 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Manusia adalah homo informaticus (makhluk informasi). Masih tentang gold historical kehidupan. Kisah penciptaan manusia pertama. Saat nabi Adam as diciptakan, Tuhan ialah sumber informasi pertama adam. 

Setelah datang hawa menemani, sumbernya bertambah. Adam membaca dua pesan sekarang. Pesan dari Tuhan dan hawa. Namun kesalahan mimilih bacaan yang tepat terjadi. Mereka dilempar ke bumi.

Tulisan ini bukan hendak menyalahkan kedua kakek dan nenek kita. Melainkan cuman sepenggal peringatan untuk penulis sendiri bahwa memilih pesan mana yang tepat itu penting di era banjir informasi seperti sekarang. 

Hoax atau post truth. Kebohongan yang dibungkus seolah benar adanya. Memilih bacaan bukan hanya tulisan yang dimuat berita; tontonan youtube, facebookpun medsos keseluruhannya juga termasuk didalamnya. 

Seluruh masyarakat kita yang aktif berseluncur di dunia maya banyak menelan air keruh kebohongan. Itu memabukan. Membuat tingkah orang terlihat aneh bagi sebagian yang sadar. Jangan sampai kita terlempar dibuang seperti sampah. Tidak terpakai. Mesti memilih pesan mana yang baik.

Vidio dan short mesagge apa saja kita minum tanpa menimbang. Iklan aplikasi pencari jodoh,konten youtube review mobil dan barang mewah, trend joget viral di tiktok bertelanjang dada, dan segala air keruh kebohongan yang bikin mabuk. 

Akal dan hati tak mau baca pesan Tuhan. Kabar gembira dan peringatan. Masyarakat tak menjadi manusiawi lagi. Yaitu kecendrungan kepada yang hanif. Berbuat kebenaran. Fitrah.

Padahal bukan itu kebutuhan kita. Waktu yang ada terpakai buat menebar nafsu. Bukan mencari jodoh menggunakan aplikasi tapi membayar wanita buat ditiduri dengan birahi. 

Menonton konten review agar termotivasi supaya dapat juga membeli barang itu. Atau sekedar agar mengetahui barang itu supaya dibilang orang modern tak kuno atau kolot. 

Bekerja untuk melampiaskan keinginan semata. Dan yang paling merubah watak dasar manusia berbuat baik yang sering penulis lihat ialah joget-joget tik-tok bertelanjang dada. 

Ini sering disodorkan oleh teman penulis yang senang sekali melihat perempuan bertelanjang dada. Masalah sosial yang sekarang menghantui perempuan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun