Mohon tunggu...
ihat solihat
ihat solihat Mohon Tunggu... Guru - seseorang yang masih ingin belajar

terus berjuang untuk hidup

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Literasi" Mengantar Siswa Membentuk Jiwa Literat

16 Oktober 2017   19:04 Diperbarui: 16 Oktober 2017   19:07 2035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Literasi dulu, Literasi lagi, Literasi terus.

Salam Literasi!

Begitu boomingnya 'Literasi' membumi di tanah Legenda. Siap membentuk generasi unggul jiwa muda penerus bangsa. Siapkah kita dengan Literasi?

Segelintir orang tersenyum bangga melihat perkembangan literasi yang pesat. Sebagian akan mempertanyakan kembali, bahkan segelintir lagi akan mencibir dengan adanya Literasi. Termasuk manakah kita? Sebuah pertanyaan yang hanya terjawab secara jujur dalam hati masing-masing.

Seperti apakah literasi? Siapa pelaku literasi? Bagaimana bentuk literasi? Mengapa Literasi? Dimanakah literasi? Akankah literasi membawa perubahan?

Berbagai pertanyaan di atas akan mengawali perkenalan kita dengan sebuah kata "literasi".


Tak perlu cemas! Semuanya membutuhkan proses, proses perkenalan, walaupun sebenarnya "literasi" bukan "barang" baru. Literasi dapat kita lihat dalam sejarah para ilmuwan, politikus, ..... bahkan para pahlawan. Semuanya tak lepas dari literasi.

Sejarah mengatakan banyak diantara mereka yang sudah mendarah daging dengan literasi berhasil membawa kemenangan. Akankah kita berkaca pada sejarah nyata yang memang dengan literasi membawa perubahan?

Wallahu'alam.

Berbicara tentang literasi, penulis teringat ketika diberangkatkan untuk melakukan pelatihan di Adelaide, Australia Selatan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Disana literasi bukan lagi sebagai teori, namun sudah menjadi kebutuhan hidup. Penerapan literasi sudah berabad-abad yang lalu terlaksana, dan hasilnya Adelaide hidup dengan manusia-manusia literat.

Pelatihan yang dialami selama di Adelaide, merupakan sejarah penting. Berbagai pembelajaran yang didapat adalah amanah yang harus diterapkan. Bercermin dari kehidupan masyarakat di Adelaide, ada harapan semoga suatu hari bisa melihat Indonesia tercinta memiliki manusia-manusia literat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun