Pesepak Bola "Alien" Itu Akhirnya Kompak Angkat Koper Dini dari Rusia

Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo sering digambarkan sebagai pemain sepakbola berkemampuan super. Skill individu keduanya dicap paling yahud di muka bumi ini. Sebab, mereka manusia 'aneh' dengan kemampuan olah bola diatas rata-rata manusia biasa,  Messi dan Ronaldo sering dianggap bukan manusia bumi alias mahluk dari planet lain alias alien.

Duo pesepakbola yang bergiliran menjadi pemain terbaik dunia dalam satu dasawarsa terakhir itu, selama ini bisa membuktikan ke-alienannya. Ronaldo atau yang kondang dipanggil dengan kode CR7 sukses memimpin skuad dari planet lain yang disebut Los Galacticos pada sebuah klub di Kota Madrid, Spanyol. Sementara, Messi mengomandoi skuad bertabur bintang lainnya di Kota Barcelona, tetangga sebelah.

Bicara soal prestasi individu, jelas mereka sudah membuktikan diri kalau mereka manusia super. Sederet gelar dan penghargaan individu diraih keduanya. Begitupula di level klub, berlusin piala yang dipersembahkan keduanya memenuhi almari klubnya masing-masing.

Keduanya pun diagung-agungkan oleh para 'umatnya'. CR 7 dan Messi dibuatkan patung alias berhalanya di beberapa tempat. Nama atau mereka terlukis dibanyak kulit tubuh para pemujanua.  Messi bahkan punya julukan menggetarkan, Sang Messiah alias Sang Juru Selamat. Sebuah gelar yang nggegirisi dan menegakan bulu roma.

Namun, ihwal keduanya alien teryata hoax belaka. Hal itu terbukti pada gelaran Piala Dunia 2018 yang dihelat di negeri Beruang Merah. Kedok keduanya terkuak. Selama ini, anggapan mereka itu alien ternyata hanyalah pencitraan. Dengan duit bejibun, bayar wartawan sama nyewa PR handal enteng bagi mereka.

Kedok Messi sebagai pesepakbola dari planet lain yang katanya kebetulan dilahirkan di negara Argentina bahkan sudah hampir terbuka sedari babak penyisihan. Penampilanya melempem, nembak Pinalti saja gampang ditebak, skilnya juga angin-anginan, persis seperti manusia biasa lah.

Jiwa kepemimpinannya nol bahkan bisa dibilang penakut. Wong didapuk pemimpin alias kapten kesebelasan untuk memimpin 10 manusia rekannya, kok malah seringnya mengkeret dihadapan lawan. Giliran kawannya pada patah semangat kok ya ndak tegar dan mengompori biar bangkit. Alien kok letoy.

Semalam, Messi benar-benar terbukti kalau Ia hanyalah manusia biasa. Olah bolanya mirip-mirip personel Timnas Malaysia lah, mau bilang Timnas Indonesia sih, cuma mbok dikira penistaan. Mentalnya mirip juga, kurang daya juang. Seolah pertandingan usai saat tertinggal padahal peluit akhir belum dibunyikan.

Alien saingannya Messi agak mendingan performanya. Sifat-sifat aliennya masih muncul diawal penampilannya di Rusia. CR 7 tampil ngedab-edabi dengan mencetak tak hanya sebiji tapi tiga gol sekaligus di laga pertama sehingga menuai puja-puji. Laga kedua, masih muncul tanda aliennya. Kepalanya yang tajam dan lompatanya yang luar biasa memberikan Timnas Portugal, negara yang dibelanya, sebuah kemenangan. 

Pada penampilan ketiga, CR 7 mulai 'kamanungsan'. Keran golnya macet. Tembakan kakinya yang katanya seperti geledek juga mblebek. Beruntung, Portugal masih dinaungi Sang Dewi Fortuna sehingga tidak kalah lawan tim dari Negeri Para Mullah dan akhirnya bisa lolos.

Pada laga ke empat, babak dimana kalah berarti tersingkir, kedok CR 7 benar-benar terbuka kalau dia juga manusia. Meski tampil bersemangat, CR 7 yang mulai memelihara sejumput jenggot, gagal menyelamatkan timnya dadi kekalahan. Setelah Si Satpol Pepe memberikan harapan dengan menyamakan kedudukan atas gol Cavani bagi Uruguay. Ia tak kuasa memberikan keajaiban. Tendangannya ke arah gawang Si Muslera yang sudah pasti hanya manusia biasa selalu bisa ditebak atau kalau tidak melenceng, ya melambung.