Di balik sorak sorai dan semangat perlombaan, Canisius College Cup XL menyimpan kisah tentang kerja keras, sportivitas, dan proses membangun karakter yang jauh lebih berharga daripada sekadar meraih kemenangan.
Canisius College Cup XL adalah ajang perlombaan yang diselenggarakan oleh Kolese Kanisius untuk pelajar SMP dan SMA. Tahun ini acara diikuti lebih dari 200 sekolah di kawasan Jabodetabek dan menghadirkan banyak cabang lomba seperti bulu tangkis, tenis meja, mini soccer, debat, dan masih banyak lagi. Selama rangkaian CC Cup XL, seluruh siswa Kolese Kanisius, yang biasa disebut Kanisian, berperan sebagai panitia di bidang masing masing. Beberapa Kanisian juga ikut berlomba sebagai peserta.
CC Cup XL bukan sekadar tempat unjuk keterampilan. Lebih dari itu, acara ini menjadi wadah penting untuk membentuk karakter bagi peserta lomba maupun bagi Kanisian yang menjadi panitia. Proses persiapan dan pelaksanaan acara merupakan tahap yang paling penting. Mulai dari rapat, latihan, hingga hari pelaksanaan, semua pengalaman itu membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab.
Para Kanisian rela mengorbankan waktu belajar dan waktu istirahat demi memastikan acara berjalan lancar. Mereka mengikuti rapat , melakukan gladi, dan menyiapkan berbagai kebutuhan teknis supaya bisa sigap menggerakkan rangkaian CC Cup XL. Pengorbanan waktu ini mengajarkan tentang menentukan prioritas dan komitmen yang diperlukan ketika sedang mempersiapkan sesuatu yang penting.
Pada sisi peserta, persiapan juga bukan hanya soal fisik ataupun teknik, mental dan strategi juga merupakan aspek yang sama pentingnya. Saat bertanding, para peserta dituntut untuk menunjukkan kemampuan terbaik sekaligus menampilkan sportivitas. Memenangkan pertandingan tentu menjadi tujuan seluruh peserta, tetapi hal yang lebih bernilai adalah proses latihan, pembelajaran dari kekalahan, dan keinginan untuk bangkit serta memperbaiki beberapa hal yang masih menjadi kekurangan.Â
Keberhasilan CC Cup XL tidak lepas dari kerja sama antar bidang kepanitiaan seperti bidang perlombaan, kebendaharaan, percetakan, administrasi, dan keamanan. Peran guru pendamping juga krusial, mereka menuntun panitia agar bertindak sesuai prosedur dan membantu mengambil keputusan terbaik saat muncul masalah. Evaluasi rutin yang dilakukan setiap beberapa hari membantu meninjau kekurangan dan mencari solusi bersama.
Kesuksesan seringkali berasal dari ketekunan, kesabaran, dan kemauan untuk belajar dari kesalahan
Semangat Magis pada CC Cup XL
Tentu saja selama pelaksanaan ada saja kekurangan. Kebersihan masih perlu ditingkatkan, bola voli yang menggelinding ke lapangan basket, dan masalah teknis lain yang terjadi. Semua hal tersebut bukan untuk disalahkan, melainkan menjadi bahan evaluasi. Kesalahan kecil seperti itu justru memperkuat semangat belajar panitia untuk berbenah. Dari hal tersebut, terbentuk kebiasaan bekerja secara sistematis dan mental untuk menerima kritik serta memperbaiki diri.
Untuk memperjelas apa yang dimaksud dengan semangat magis, kita bisa melihat contoh di dunia nyata. Banyak tokoh yang mencapai keberhasilan karena tidak pernah menyerah meskipun menemui kegagalan berulang. Misalnya penulis yang terus mengirimkan naskah meskipun ditolak berkali kali sampai akhirnya menemukan penerbit yang tepat. Atlet yang berlatih setiap hari, bangkit dari cedera, dan terus mengasah mental sampai bisa berprestasi di level nasional atau internasional. Contoh seperti itu menunjukkan bahwa kesuksesan seringkali berasal dari ketekunan, kesabaran, dan kemauan untuk belajar dari kesalahan.