Perkembangan teknologi internet merupakan dasar dari adanya perubahan dalam proses produksi dan konsumsi media. Hampir semua media memanfaatkan teknologi internet. Dengan kehadiran teknologi internet, informasi dapat diakses dari manapun, kapanpun, dan dimanapun. Peredaran informasipun menjadi lebih cepat, setelah berita disunting, berita tersebut dapat langsung diunggah, tanpa melalui proses cetak seperti pada media konvensional.
Kecepatan dalam proses memproduksi informasi merupakan kunci utama dalam sebuah media online karena erat kaitannya dengan traffic kunjungan pembaca dalam media online tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa kunjungan pembaca atau pageviews adalah hal yang sangat vital. Pageviews merupakan prioritas utama bagi para pengelola media online.
Semakin sering media online dikunjungi, maka semakin banyak pula iklan yang akan dipasang di media online tersebut, sehingga media tersebut medapatkan banyak keuntungan. Untuk menaikan jumlah pageviews ini maka diperlukn juga produksi berita yang cepat, aktual, terdepat dalam memberi perkembangan informasi terbaru. Namun, kecepatan ini membawa masalah tersendiri bagi jurnalime online.
Apabila kecepatan menjadi prioritas utama bagi sebuah media online maka dapat menimbulkan pelanggaran kode etik jurnalistik. Demi mengejar kecepatan dan jumlah pageviews, sebuah media online terkadang menyajikan berita yang salah bahkan fatal sehingga tidak relevan bagi publik.
Perkembangan teknologi internet ini menimbulkan pertanyaan vital yang harus dijawab oleh para wartawan. Apakah jurnalisme online tidak menerapkan kode etik jurnalistik ? Sepenting itukah jumlah pageviews sehingga kode etik jurnalistik dapat ditolerir ?
Pelanggaran Kode Etik oleh Media Jurnalisme Online
Dilansir melalui Tempo.co akurasi dan kecepatan menjadi permasalahan utama dalam media online. Hal tersebut didasari atas banyaknya informasi yang diberitakan tidak akurat dan tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Selain akurasi dan kecepatan, berita juga tidak boleh mengandung unsur-unsur yang sadis.
Contohnya ada pada berita yang diposting oleh suara.com dengan judul "5 Fakta NF Pembunuh Bocah di Sawah Besar, Diperkosa 3 Orang hingga Hamil" berita tersebut dinilai menampilkan beberapa informasi tersangka dan mengandung unsur unsur sadis