Mohon tunggu...
Ifathya Farah Azhari
Ifathya Farah Azhari Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - @ifathyafa

"Talk less, do more"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Culture Shock Kuliah di Amerika-Jepang Versi Leo dan Jerome

29 Januari 2021   19:16 Diperbarui: 29 Januari 2021   19:19 1134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
YouTube.com/nihongomantappu

Kuliah di luar negeri? Apakah kita akan asing di sana? Dan apakah kita bisa beradaptasi dan tinggal sementara untuk kuliah di luar negeri?Nah disini aku bakal kasih tahu kalian, dari apa yang aku tonton dari channel YouTube "Nihongo Mantappu" tentang bagaimana/ apa saja culture shock kuliah di Amerika dan di Jepang. Apalagi untuk kalian yang ingin atau bercita-cita kuliah di sana.Leonardo Edwin (20) : Bellevue College, Amerika.

Jerome Polin (22) : Waseda, Jepang.

1.) Menurut mereka hal utama yang membuat mereka atau mahasiswa shock di luar negeri itu adalah HARGA.

Amerika : TK, PG, SMP dan SMA gratis, jadi untuk kuliah bayar dan bayar nya pun mahal bahkan ada juga yang mencapai miliaran.

Namun di Amerika jarang sekali membuka beasiswa untuk program kuliah, ada yang membuka beasiswa namun sedikit dan mungkin hanya sebagian pembayaran.

Jepang : Menurut Jerome di kuliah nya itu setahun bisa mencapai 270 juta.

Tapi di Jepang banyak mengeluarkan beasiswa. Seperti Jerome pun mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Waseda.

2.) Pertemanan.

Di Indonesia sendiri sudah di kenal dengan rasa sosial yang tinggi dan memiliki sifat yang "friendly" bahkan orang Indonesia bisa langsung akrab dengan orang yang baru mereka kenali dan selalu menebar senyum ke setiap orang yang di jumpai.

Berbeda hal nya di Amerika maupun Jepang, menurut Leo dan Jerome yang mereka rasakan seperti ada rasa individualisme. Seperti halnya hanya kenal di ruang kelas saja namun setelah keluar kelas sudah tak kenal, tak saling menyapa. 

Mungkin ini hanya sebagian orang tapi yang mereka rasakan kebanyakan seperti itu. Tapi ada hal positif yang mereka dapat yaitu membiaskan diri mereka untuk mandiri. Dan di sana pun tidak ada MOS, MOS di sana hanya memperkenalkan area sekolah dan tidak ada sesi untuk saling mengobrol dengan teman nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun