Mohon tunggu...
Idris Rewa
Idris Rewa Mohon Tunggu... Relawan - penggerak literasi PBR

Pustaka panrita Baca Rakyat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mencari Kebangkitan Nasional di "Era Repot Ilusi Industri 4.0"

23 Mei 2019   05:57 Diperbarui: 23 Mei 2019   06:13 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayo bangkit...begitulah seruan kemarin, tepatnya senin 20 mei 2019 yang menandai hari kebangkitan nasional. Momentum yang momentual, yang di perbincangkan  pada ruang-ruang pertemuan dan pendiskusian oleh semua kalangan masyarakat dan kelembangaan organisasi pemuda, mahasiswa  dan masyarakat.

Sebuah pendiskusian tematik dalam menyonsong kebangkitan nasional .

Tentunya bukan hanya sekedar sensasional semata yang memperadukan gagasan kebangkitan nasional  terkait masa lalu , masa kini dan masa yang akan datang  yang  tidak  punya esensi didalamnya.Telaa kiritis terkait situasi  nasional level kedaeraaan  sampai tingkatan desa menjadi topik yang menarik untuk diperbincangkan pada era revolusi industry 4.0. 

Revoluisi industry 4.0 menghantarkan semua masyarakat untuk berpikir dan berbuat yang lebih  maju, aktif dan lebih produktif dalam memanfaatkan  Segala Aspek kehidupan sosial yang telah dan akan dipersiapkan diera industr  4.0. Namun ada  sebuah  kekhawatiran. Kondisi dimana masyarakat Indonesia masih tertinggal  pada pembangunan sumber daya manusianya .Masalah yang sudah usang dan membisingkan ditelinga yang sampai hari ini belum menemui muara keberhasilannya.

 "Bersiaplah menyongsong industry 4.0" atau "kita tidak boleh tergilas industry 4.0" atau "kita harus memanfaatkan fenomena 4.0"  sebuah kutipan yang mesti menjadi bahan perenungan,  untuk  seribu langkah lebih maju.

Kesempatan mendapati ruang interaksi  sosial yang  lebih mudah dan  luas mendekatkan masyarakat desa sampai kepada ruang-ruang informasi  publik baik sektor ekonomi,kebudayaan, dan politik yang dapat memperluas wawasan dan meningkatkan Sumber daya Manusia (SDM)   dalam meningkatkan hajat hidup yang lebih baik. 

Sebagaimana di Negara-negara maju , SDMnya telah ditempa dengan pendidikan yang lebih ilmiah ditambah dengan kecanggian teknologinya. Salahsatu contoh disektor agraris, petani dengan pengolahan  dan peralatannya telah disokong dengan mesin canggi dan lebih modere sementara disebagian besar petani Indonesia masih pada pengolahan  tradisional dan dan dengan peralatan cangkulnya, yang lucu diera industry 4.0 , 2016 indonesia impor cangkul dari cina.

Revolusi industr4.0  ATAU Repot Ilusi industry 4.0

Menyikapi era revolusi industry 4.0 salah satu paslon dengan visinya membangun Infrastruktur langit "tol langit" melahirkan banyak asumsi masyarakat, khususnya masyarakat Pelosok desa dengan latar belakang pendidikan  belum memadai dan infrastruktur desa  yang belum merata. Tol langit Nampak  sebuah lelucon. Apa itu Tol Langit?  

Apakah Seperti tol trans jawa  yang menjadi jalan penghubung antar Provinsi, yang sampai hari ini hanya dinikmati oleh masyarakat yang berada dan dinikmati oleh para investor untuk memudahkan bisnis yang di jalankannya.  Ataukah tol langit akan menjadi ruang interaksi yang menghubungkan masyarakat Pelosok desa yang terpencil bahkan di marjinalkan  sampai pada dunia yang lebih luas dengan satelit sebagaimana yang di maksudkan. 

Begitupun sebaliknya, akses  informasi dengan segala potensi  yang ada di Indonesia akan terbuka secara umum dan mengundang orang asing  untuk melirik segala potensi yang ada di indonesia sampai pada tingkatan potensi desa. Bangaiman  perampasan Tanah Oleh perusaan Asing dan eksploitasi alam dan manusianya.Apaka kita akan tergilas pada era ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun