Mohon tunggu...
Muhammad Idrisman Mendefa
Muhammad Idrisman Mendefa Mohon Tunggu... -

Pengembara Spiritual. PD. JPRMI Kab. Padang Lawas. Lembaga Al-Mahabbah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mensyukuri Kemerdekaan

29 Agustus 2018   12:11 Diperbarui: 29 Agustus 2018   12:23 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warisan Semangat Kepahlawanan

Nabi Muhammad, Rasulullah saw adalah teladan bagaimana mewariskan kebaikan sebagai modal penting kepada generasi sesudahnya untuk tetap berada di jalan pencapaian kesuksesan.

Dua warisan Rasulullah saw yang akan terus menerus menjadi pedoman utama ummat dalam meniti jembatan keberhasilan hidup, termasuk para pemuda hingga akhir zaman adalah Al-Qur'an dan Al-Hadits.

Dengan dua warisan itulah manusia akan mendapatkan kemajuan, keberkembangan, kejayaan, kemakmuran,  dan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Al-Qur'an dan Al-Hadits adalah panduan monumental dalam pengambilan limpahan hikmah dari historis pergolakan juang "para pahlawan: Nabi, sahabat, mujahid, para syuhada, tabi'in, shiddiqin, ulama, dan para da'i."

Maka, hari ini, jika para orangtua menghendaki keberhasilan dan kebahagiaan bagi anak-anak muda, semestinya lah mereka mewariskan Al-Qur'an dan Al-Hadits. Bukan justeru lebih mengedepankan warisan harta,  pangkat, dan jabatan.

Dengan mempelajari, membaca, menghafal, mengamalkan, dan mengajarkan Al-Qur'an,  insya Allah, amanah apapun yang akan mereka emban di pundaknya,  akan aman dan nyaman,  serta memberikan maslahat yang lebih luas bagi kehidupan ummat dan lingkungannya.

Dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits tercantum bagaimana sesungguhnya menyikapi kucuran karunia Tuhan yang diturunkan sepanjang waktu peradaban. Kemerdekaan sebagai hak kemanusiaan tergolong anugerah berharga yang diterima keturunan Adam dari Tuhan sebagai khalifah fil ardl.

Al-Qur'an dan Al-Hadits menghadirkan petunjuk dan arahan untuk mengungkapkan dan menyatakan kesyukuran atas rezeki mahal kemerdekaan. Memegang kokoh Al-Qur'an dan Al-Hadits, insan penerima penghargaan kemerdekaan akan dapat membedakan yang hak dan yang bathil untuk ditunjukkan, yang layak dan yang tidak wajar untuk ditampilkan.

Para pendahulu bangsa, orangtua, para pejuang, dan para pahlawan telah menorehkan uswah totalitas pengorbanan. Jiwa dan raga, peluh, air mata, dan darah mereka tumpahkan melawan penjajahan demi menggalang semangat dan kekuatan jiwa,  hingga akhirnya Negara Indonesia meraih kemerdekaan.

Dua abad lamanya Belanda menduduki Indonesia. Tiga setengah tahun rentang waktu pengekangan Jepang terhadap kebebasan bangsa Indonesia. Barangtentu, masih segar dalam benak bangsa, seberapa tragis kesakitan yang dialami bangsa,  bagaimana pula "sepak terjang dan pergulatan" pelaku kisah nyata pejuang kemerdekaan untuk mempertahankan hidup dan harkat keluarga besar Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun