Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Membangun Kemampuan Tingkat Tinggi pada Pembelajaran Berdiferensiasi

18 April 2023   11:10 Diperbarui: 25 April 2023   22:23 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi (Dok. Tanoto Fpundation via kompas.com)

MEMBANGUN KEMAMPUAN TINGKAT TINGGI PADA PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Oleh: IDRIS APANDI

(Praktisi Pendidikan)

Seiring dengan diimplementasikanya Kurikulum Merdeka sebagai bagian dari paket kebijakan Merdeka Belajar yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek, guru diarahkan untuk mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi. 

Pembelajaran berdiferensiasi pada intinya adalah pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik, minat, kebutuhan, dan gaya belajar peserta didik.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah upaya untuk mewujudkan pembelajaran inklusif dan pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik mengingat setiap peserta didik unik dan memiliki kecerdasan yang beragam. Dengan demikian, maka guru harus merancang pembelajaran yang menerapkan multi strategi, multi metoda, multi media, dan multi asesmen. Hal ini tentunya bukan hal yang mudah bagi guru karena jumlah peserta didik yang harus ditangani dalam satu kelas belasan sampai dengan puluhan orang. Manajemen kelas pun menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi guru karena setiap peserta didik memiliki kebutuhan dan gaya belajar yang berbeda.

Carol Ann Tomlinson, Profesor University of Virginia yang merupakan peneliti dan penulis buku pembelajaran berdiferensiasi pengelolaan pembelajaran di kelas diibaratkan mengendalikan sebuah equalizer sound system, dimana operatornya harus mampu menentukan posisi tombol seperti bass, treble, dan tombol-tombol lainnya dalam posisi yang pas sehingga suara yang keluar enak didengar. 

Begitu pun dengan guru. Dia harus mampu memosisikan "tombol-tombol" pembelajaran pada posisi yang pas sehingga tercipta pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi peserta didik. Tombol-tombol pembelajaran yang dimaksud adalah strategi, metode, media, teknik asesmen, dan instrumen asesmen yang sesuai dengan kondisi peserta didik.

Pembelajaran berdiferensiasi bisa dilakukan melalui pendekatan kelompok atau pendekatan individu. Intinya, disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan di kelas. Dengan demikian, pembelajaran berdiferensiasi bersifat dinamis. Di sini lah peran guru sebagai manajer pembelajaran diperlukan dalam mengelola pembelajaran dengan optimal.

Para praktik pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat mengarahkan agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir kritis (critical thinking) dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun