Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Teman dan Lingkungan Kerja yang Kondusif

13 Desember 2020   13:20 Diperbarui: 14 Desember 2020   11:02 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi suasana kerja. (sumber: shutterstock via kompas.com)

"Teman kerja dan lingkungan kerja yang kondusif akan menjadi pendukung atau penyemangat bagi seseorang dalam bekerja. Walau tentunya, hal tersebut perlu diawali dari diri sendiri untuk menjadi seseorang yang kondusif saat bergaul di lingkungan kerja."

Bekerja adalah kebutuhan dasar manusia. Bekerja adalah sarana untuk mencari nafkah, mendapatkan penghasilan, dan mencukupi kebutuhan hidup. 

Pekerja tidak hanya terbatas kepada kaum laki-laki, tetapi juga perempuan, walau sebenarnya tugas utama untuk bekerja berada pada pundak kaum laki-laki. 

Pada dasarnya setiap manusia ingin bekerja dalam sebuah lingkungan yang nyaman. Oleh karena itu, dia akan mencari teman atau lingkungan yang membuatnya nyaman atau mungkin dia sendiri yang menciptakan kenyamanan tersebut.

Idealnya, teman satu tempat kerja bisa berkomunikasi dengan baik antara satu dengan yang lainnya, tetapi nyatanya, belum tentu hal tersebut dapat terwujud.

Ada berbagai faktor yang menyebabkannya, disamping masalah perbedaan karakter, perbedaan gaya komunikasi, perbedaan kepentingan, juga tidak dapat dipungkiri.

Kadang ada "aroma" persaingan pengaruh diantara mereka untuk terlihat lebih menonjol dalam kinerja, lebih menonjol dalam prestasi, lebih menonjol dalam kontribusi terhadap pencapaian visi dan misi lembaga tempat mereka bekerja, sehingga hal tersebut menjadi nilai plus bagi mereka di mata pimpinan.

Persaingan pada dasarnya adalah hal yang biasa dalam kehidupan. Sebuah kompetisi olah raga atau lomba pada bidang apapun akan menarik kalau ada persaingan yang ketat dan ada lawan-lawan yang sepadan.

Dari sebuah persaingan yang ketat akan dhasilkan pemenang yang benar-benar berkualitas. Walau demikian, perlu digarisbawahi bahwa persaingan harus dilakukan secara sehat dan fair. Berkompetisi melalui karya dan kinerja tentu akan sangat elegan dibandingkan berkompetisi melalui karakter penjilat dan membunuh karakter orang atau teman yang dianggap sebagai lawan.

Secara normatif, setiap staf kantor diharapkan bisa bekerja dan berkolaborasi, tetapi, pada kenyataannya teman satu kantor belum tentu bisa menjadi teman diskusi yang nyambung dan bisa saling memahami. 

Seorang pekerja yang merasa sulit menemukan teman yang nyambung dalam berdiskusi, dia akan mencarinya di tempat lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun