Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tadarus Keluarga, Upaya Membangun Kecintaan terhadap Al-Quran

24 April 2020   13:04 Diperbarui: 24 April 2020   13:05 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salah satu aktivitas yang dilakukan oleh umat Islam saat bulan ramadan adalah tadarus Al-Qur'an. Kegiatan ini bisa dilakukan seorang diri atau juga bersama-sama baik dalam kelompok jemaah masjid, majelis taklim, atau keluarga. Tadarus sendiri biasanya dilakukan oleh orang yang bacaan Al-Qur'annya sudah relatif lancar, sedangkan tadarus berjemaah dilakukan oleh orang yang bacaan Al-Qur'annya sudah lancar maupun yang belum lancar.

Pada tadarus berjemaah, masing-masing membaca Al-Qur'an secara bergiliran. Jemaah yang tidak membaca Al-Qur'an menyimak bacaan jemaah yang sedang membaca Al-Qur'an. Biasanya pada kelompok tersebut, ada pemimpin tadarus yang memiliki kemampuan ilmu lebih tinggi dari pada yang lebih tinggi dari yang lain. Dia lah yang suka mengoreksi dan juga memberikan penjelasan terkait hukum bacaan, terjemah, atau tafsir dari ayat Al-Qur'an yang dibaca.

Pada pendekatan lama, tadarus hanya diartikan sebagai aktivitas membaca Al-Qur'an secara bersama-sama pada suatu tempat tertentu dan waktu tertentu (terutama pada bulan ramadan), sedangkan pada pendekatan baru, tadarus bukan hanya diartikan membaca Al-Qur'an saja, tetapi ada aspek yang lainnya, yaitu meningkatkan kualitas bacaan, memperindah bacaan, mengenal ragam bacaan, menerjemahkan, menafsirkan, dan sebagainya. Tadarus Al-Qur'an bukan hanya sebatas membaca ayat-ayat Al-Qur'an saja, tetapi juga menggali makna dan pesan dibalik ayat-ayatnya. Kalau hanya sekadar membaca Al-Qur'an lebih tepat disebut tilawatil Qur'an atau qira'atul Qur'an.  Tadarus memiliki makna yang lebih luas dan mencakup lebih banyak hal tentang Al-Qur'an. (Supandi, 2011:7-8).

Selain Al-Qur'an dalam bentuk hard copy, juga tersedia dalam bentuk soft copy atau digital, dan aplikasinya dapat dengan mudah diunduh dalam play store atau apple store. Hal ini bertujuan untuk membantu atau memudahkan umat Islam membaca atau mempelajari Al-Qur'an. Membaca atau mempelajarinya bisa kapan saja dan dimana saja.

Saat ini, tadarus bukan hanya dilakukan secara tatap muka, tetapi juga secara daring dengan menggunakan aplikasi zoom, webex, dan sebagainya. Apalagi dalam kondisi Indonesia yang sedang terkena wabah Corona (Covid-19), masjid-masjid besar tidak melaksanakan kegiatan ramadan, termasuk melaksanakan tadarus Al-Qur'an di masjid. Tadarus secara daring jangkauannya bisa lebih luas. Bukan hanya kelompok Jemaah masjid setempat atau keluarga inti saja, tetapi siapapun dan dimanapun dia berada bisa bergabung.

Dalam konteks keluarga, kegiatan tadarus Al-Qur'an di rumah bisa menjadi salah satu aktivitas ibadah untuk meningkatkan kemampuan membaca atau ilmu seputar Al-Qur'an. Selain itu, juga untuk meningkatkan rasa cinta terhadap Al-Qur'an. Salah satu hikmah dari kegiatan bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah dari rumah adalah para anggota memiliki banyak waktu di rumah.

Kegiatan tersebut bisa dilaksanakan menjelang buka puasa, setelah salat tarawih, setelah salat subuh, atau pada waktu lainnya. Targetnya, misalnya satu hari selesai sebanyak satu juz. Mungkin saja kemampuan membaca Al-Qur'an setiap anggota keluarga berbeda-beda. Oleh karena itu, maka tugas membaca Al-Qur'an pun disesuaikan dengan kemampuannya. Kegiatan tadarus di rumah dipimpin oleh ayah selaku kepala keluarga atau anggota keluarga lain yang memiliki kemampuan atau kualitas bacaan Al-Qur'an lebih baik dibandingkan dengan yang lain.

Secara esensi, membaca Al-Qur'an merupakan aktivitas ibadah yang akan mendapatkan pahala dari Allah SWT, dan dari misi pendidikan keluarga, membaca Al-Qur'an adalah sebuah proses pembiasaan. Harapannya, tadarus Al-Qur'an bukan hanya dilakukan saat bulan ramadan saja, tetapi pada 11 bulan berikutnya. Hal ini sesuai dengan salah satu hikmah ramadan sebagai bulan pendidikan (tarbiyah) bagi umat Islam.

Dalam Al-Qur'an dan beberapa hadits telah disampaikan berbagai keutamaan membaca Al-Qur'an. Intinya, Al-Qur'an disamping sebagai bentuk ibadah, membaca Al-Qur'an adalah bentuk doa, zikir, obat, penolak bala, memberikan ketenangan batin, sampai penyelamat di hari akhir. Oleh karena itu, hal ini perlu ditanamkan kepada para anggota keluarga agar mereka bisa membaca, memahami, dan mencintai Al-Qur'an.

Saat ini, sudah banyak fasilitas belajar Al-Qur'an, baik secara tatap muka maupun secara daring. Bahkan, para guru ngaji bisa diundang ke rumah untuk memberikan privat membaca Al-Qur'an, termasuk pada bulan ramadan ini, disaat ada keluarga yang ingin tadarus Al-Qur'an, tetapi tidak ada satupun diantara mereka yang memiliki kemampuan yang baik dalam membaca Al-Qur'an. Guru ngaji itu bisa membimbing mereka. Intinya, Banyak upaya yang bisa dilakukan, asal ada keinginan untuk bisa membaca Al-Qur'an dengan baik. Wallaahu a'lam.

Oleh:
IDRIS APANDI
(Penulis Buku Iktikaf Literasi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun