Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru "Mantap" Masa Kini

15 September 2018   08:37 Diperbarui: 15 September 2018   09:24 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD) menyatakan bahwa "Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah."

UUGD mengamanatkan bahwa guru harus memiliki 4 (empat) kompetensi, yaitu (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi profesional, (3) kompetensi pedagogik, dan (4) kompetensi sosial. Guru merupakan ujung tombak dalam pembelajaran. Guru melaksanakan dan mengembangkan kurikulum yang berlaku. 

Guru adalah manajer kelas. Dia bebas merancang perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi, bebas menentukan model, strategi, metode, dan teknik yang digunakan dalam pembelajaran, bebas menentukan media dan sumber belajar, dan bebas menentukan cara menilai hasil belajar siswa. Walau demikian, bebas di sini bukan bebas sebebas-bebasnya, tetapi tetap berpedoman kepada panduan dari pemerintah.

Dalam melaksanakan tugasnya, menurut saya, guru harus mampu menjadi  guru yang "MANTAP". Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata mantap artinya (1) tetap hati; kukuh; kuat, (2) tetap (tidak berubah, tidak bergoyah); tidak ada gangguan; stabil. Tetapi kata "MANTAP" yang saya maksud dalam tulisan ini berupa akronim, yaitu; M =  Mencerahkan, A = Amanah, N = Navigator, T = Terampil, A = Antusias, dan P = Profesional.

M = Mencerahkan. Guru tugas utamanya adakah mencerdaskan kehidupan bangsa, membebaskan anak manusia dari kebodohan, penyampai ilmu pengetahuan, mendidik para siswa agar memiliki budi pekerti luhur, dan melatih agar mereka memiliki keterampilan sebagai bekal di masa depan.

Guru adalah sosok pencerah bagi murid-muridnya. Kata cerah identik dengan terang, jernih, dan bersih. Dengan demikian, guru harus mampu menerangkan materi pelajaran dengan baik, mampu menjernihkan permasalahan dengan pikiran yang bersih. Setelah mendapatkan pencerahan dari guru, maka murid-murid mampu menguasai ilmu pengetahuan, tidak lagi berada dalam kekelaman.

A = Amanah. Guru harus bersifat amanah. Siswa-siswa yang ada di sekolah adalah amanat dari orang tua mereka dan hakikatnya negara untuk diajar dan dididik oleh guru. Oleh karena itu, guru harus melaksanakan amanat tersebut denga sebaik-baiknya. Salah satu bentuk sifat amanah guru adalah dengan melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Menjadi guru bukan hanya sekedar profesi atau mencari penghasilan, tetapi juga panggilan nurani. Ketika melakukan suatu pekerjaan yang dilakukan disertai hati nurani, maka akan terasa ringan, dan insya Allah akan berkah.

Amanah adalah salah satu sifat wajib bagi Rasul. Oleh karena itu, guru yang amanah adalah dalam melaksanakan tugas, pada dasarnya mewarisi salah satu sifat Rasul tersebut. Dan hati-hati bagi yang tidak amanah, karena bisa termasuk sifat orang munafik, yaitu khianat. Nauzubillaah.

N = Navigator. Dalam KBBI, kata navigator artinya orang (awak kapal atau awak pesawat) yang bertugas mengamati cuaca untuk mengatur haluan kapal atau arah pesawat dan sebagainya. Dalam konteks pembelajaran, guru memiliki tanggung jawab untuk mengamati dan mengatur proses pembelajaran. Oleh karena itu, pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru menyusun skenario pembelajaran yang efektif. Pada saat pembelajaran, selain menyampaikan materi juga mengamati kondisi pembelajaran, apakah sudah kondusif sesuai dengan rencana semula? Atau perlu melakukan perubahan strategi agar tujuan pembelajaran tercapai?

Awak kapal atau pesawat yang tugasnya mengamati cuaca, dia harus mengantisipasi alternatif perubahan rute atau jalur jika menghadapi cuaca buruk. Seorang navigator harus mampu membaca dan memahami peta agar menjadi guide bagi nakhoda selama perjalanan. Begitu pun dengan guru, dia harus peka dengan kondisi kelasnya, memastikan pembelajaran dapat mencapai tujuan, dan dan cermat dalam mengambil keputusan untuk "menyelamatkan" pembelajaran jika iklim pembelajaran kurang kondusif agar tetap menarik dan menyenangkan bagi siswa. Selain itu, dia pun sebagai "awak" perlu memberikan saran-saran kepala kepala sekolah selaku "nakhoda" dalam pengelolaan sekolah agar mutu sekolah meningkat.

T = Terampil. Guru harus terampil dalam menggunakan model, strategi, metode, dan teknik pembelajaran. Dia pun harus terampil menggunakan alat peraga atau media pembelajaran. keterampilan itu tentunya bisa didapatkan ketika masih kuliah di fakultas ilmu pendidikan ketika masih menjadi mahasiswa calon guru, pada saat Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), dan Pengembangan Profesi Berkelanjutan (PKB) setelah menjadi guru. Intinya, guru harus berjiwa pembelajar, mau terus meningkatkan profesionalismenya agar dapat menyesuaikan dengan tuntutan dan tantangan zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun