Mohon tunggu...
Idei Khurnia Swasti
Idei Khurnia Swasti Mohon Tunggu... Dosen - a Life Learner - Psikolog Klinis

Mental health enthusiast dengan fokus pada human well-being, social support, dan positive communication.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dilema Pengambilan Keputusan

2 Februari 2022   23:40 Diperbarui: 11 Februari 2022   05:24 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dilema (Sumber: tirachardz)

Well, ga jarang dalam kehidupan sehari-hari kita dihadapkan pada situasi yang membuat kita harus mengambil sikap atau juga kesimpulan untuk memilih satu opsi di antara yang lain.

Tidak selalu mudah memang, untuk memutuskan apa tindakan yang dilakukan setelahnya, kapan mulai bertindak, akan melibatkan siapa saja, dampaknya apa saja dan lain-lainnya.

Itu bagian dari hidup kita. Resolusi konflik namanya. Baik konflik internal (pergulatan batin, uhuk..) maupun eksternal (melibatkan orang lain). 

Percayalah kawan, "piya-piye" (bahasa Jawa: gimana ini) doang itu ga bakalan ada gunanya kalau kamu ga barengi dengan tindakan selanjutnya yang lebih berfaedah.

Sedikit cerita tentang foto ini ya.

Foto dokumentasi pribadi
Foto dokumentasi pribadi

Foto ini kuambil waktu malam-malam antri beli bensin di sebuah SPBU di kampung halamanku, Tulungagung. 

Lamaaaa. Awalnya ku merasa sayang untuk keluar dari antrian, karena merasa sayang atas effort yang udah kukeluarkan untuk nunggu. 

Namun kemudian, setelah beberapa saat menimbang-nimbang, akhirnya kuputuskan banting setir aja, karena toh setelah SPBU ini masih ada SPBU lain yang searah jalan pulang dan bensin di tangki masih cukup lah untuk sampai ke sana. 

Somehow, ku merasa lega setelah ambil keputusan itu. Lebih baik melepaskan yang udah, daripada lanjut namun lebih konyol jatuhnya! Ini baru urusan antri beli bensin yak, hehe..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun