Mohon tunggu...
Ida S
Ida S Mohon Tunggu... Administrasi - Joyful

Youtube: https://www.youtube.com/channel/UC_VcRcUxjRCthjILM9AmNAA/ my blog: https://agrace2011.blogspot.com/ https://mywishes09.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keluarga Batak Kristen Merayakan Natal atau Tahun Baru?

16 Desember 2018   13:58 Diperbarui: 16 Desember 2018   17:39 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada waktu lampau, ada seorang teman sekolah saya yang bertanya kepada saya: "Orang Kristen itu ada yang merayakan Natal dan ada yang merayakan Tahun Baru, dan kebanyakan orang Batak yang merayakan Tahun Baru, kenapa bisa berbeda hari perayaannya?"

Saya bisa mengerti kebingungan teman saya itu, karena dia pernah berkunjung ke rumah orang Kristen yang merayakan Natal dan dia pernah bekunjung keluarga Batak beragama Kristen yang merayakan Tahun Baru. Ketika saya masih bersekolah, keluarga kami pada hari Natal dan Tahun Baru mengadakan "Open House" artinya kami membuka rumah untuk menerima tamu yang ingin bersilaturahmi untuk mengucapkan selamat Natal, dan biasanya tamu-tamu yang datang di Hari Natal adalah para tetangga, dan handai tolan. 

Pada hari Tahun Baru, yang datang berkunjung adalah keluarga, orang-orang Batak satu lingkungan, atau satu komunitas marga, ataupun kenalan orang Batak, tapi ada juga tetangga atau teman yang berkunjung dua kali yaitu pada Hari Natal dan Tahun Baru. 

Setelah saya kuliah, keluarga saya memutuskan untuk menerima tamu atau "Open House" pada saat Tahun Baru saja dikarenakan pada saat menjelang Hari Natal banyak sekali perayaan Natal yang diselenggarakan dan diikuti, mulai dari perayaan Natal di gereja, perayaan Natal Marga dan sebagainya, sehingga memilih Tahun Baru untuk "Open House" demi kepraktisan. 

Sementara ada teman saya orang Jawa beragama Kristen  "Open House" pada saat Hari Natal.  Mungkin inilah yang membuat banyak orang bingung kenapa ada umat Kristiani yang Natalan dan Tahun Baru, sehingga teman-teman saya sering bertanya kepada kami yang beragama Kristen, Natalan atau Tahun Baru.

Perayaan Natal pada tanggal 25 Desember dimulai pada tahun 221 oleh Sextus Julius Africanus, dan baru diterima secara luas pada abad ke-5.  Dalam bahasa Inggris, kata Christmas (Hari Natal) dipastikan berasal dari kata Cristes maesse, frasa dalam bahasa Inggris yang berarti Mass of Christ (Misa Kristus). Kata Christmas sering  disingkat menjadi Xmas. Dalam bahasa Yunani, X adalah kata pertama dalam nama Kristus (Christos). Huruf ini sering digunakan sebagai simbol suci.

Tradisi Natal diawali oleh Gereja Kristen terdahulu untuk memperingati sukacita kehadiran Juru Selamat "Mesias" di dunia.  Sampai hari ini, Hari Raya Natal adalah hari raya umat Kristen di dunia untuk memperingati hari kelahiran "Raja Damai" Yesus Kristus, dan pada hari itu, gereja mengadakan ibadah perayaan keagamaan khusus.

Selama masa Natal, umat Kristen mengekspresikan cinta-kasih dan sukacita mereka dengan bertukar kado dan menghiasi rumah mereka dengan daun holly,mistletoe dan pohon Natal. Meski kebiasaan ini bukan esensi dari Hari Raya Natal, kebiasaan untuk tukar menukar kado pada sanak-saudara dan teman-teman pada hari Natal kemungkinan bermula di Romawi Kuno dan Eropa Utara. Di daerah-daerah tersebut, orang-orang memberikan hadiah pada satu sama lain sebagai bagian dari perayaan akhir tahun

Tradisi menghiasi rumah dengan dengan daun holly,mistletoe dan pohon Natal, member kado,dan tukar menukar kado ini berkembang ke berbagai negara, bahkan tradisi perayaan natal ini pun mengalami pengembangan karena menyerap unsur berbagai kebudayaan masing-masing daerah atau Negara, termasuk Indonesia yang setiap daerah mungkin memiliki keunikan atau tradisi tersendiri dalam merayakan Natal.

Saya tidak tahu, sejak kapan tradisi merayakan Tahun Baru muncul dikalangan orang Batak, tetapi perayaan Tahun Baru ini sudah berlangsung sejak lama sekali. Bisa jadi tradisi merayakan Tahun baru diperkenalkan oleh para Misionaris asing yang berasal dari berbagai Negara yang pernah datang s ke tanah Batak, seperti: dua misionaris Baptist asal Inggris, Richard Burton dan Nathaniel Ward, Henry Lyman dan Samuel Munson dari Amerika, Dr. Lud Wig Ingwer Nommensen dari Jerman, Misionaris dari Belanda. Negara-negara tersebut lebih dahulu mengenal dan merayakan tahun baru.

Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 01 Januari 45 SM Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuah SM. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun