Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menindaki yang lantas melekat di benak seseorang (1). Dengan kata lain, pengetahuan berupa informasi yang di dapatkan oleh seseorang dan informasi itu diketahui atau disadari oleh orang tersebut. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan aka budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dirasakan sebelumnya (1). Pengetahuan dapat diperoleh melalui akal budi dan ada yang diperoleh hanya dengan ak,tivitas panca indera manusia.
Seperti yang kita semua ketahui, pengetahuan dapat di peroleh di mana saja, kapan saja dan dari siapa saja. perlu ditekankan di sini bahwa pengetahuan yang di maksud adalah “Pengetahuan” berupa informasi bukan “Ilmu Pengetahuan”. Sehingga untuk mendapatkan pengetahuan, kita hanya perlu untuk membuka diri. Membuka diri yang dimaksud adalah mau melihat, mendengar dan menerima pengetahuan dari siapapun, dimanapun, dan kapanpun.
Kebanyakan individu tidak mau menerima atau “gengsi” untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan dari orang lain yang dianggap tidak pantas. Hal tersebut yang akan membuat kita menjadi miskin pengetahuan. Kita harus dapat menyadari dan menerima pengetahuan bahkan bila pengetahuan tersebut berasal dari anak-anak. Kita sudah sangat sering mendengar pepatah “jangan menilai buku dari sampulnya”.Istilah tersebut juga dapat kita tanamkan dalam diri kita bahwa demi mendapatkan pengetahuan, tidak perlu melihat dari siapa, di mana, kapan, dan bagaimana pengetahuan itu muncul akan tetapi kita hanya perlu menerima isi dari pengetahuan tersebut.
Selain itu, membuka diri di sini bukan berarti menerima seluruh informasi menjdi pengetahuan bagi kita, akan tetapi perlu adanya penyaringan informasi yang di dapatkan sebelum menerima. Entah informasi tersebut berasal dari siapa saja, diperoleh di mana saja dan kapan saja, yang perlu diperhatikan adalah apakah informasi itu baik bagi kita dan memang sesuai untuk menjadi pengetahuan. Akan tetapi belum tentu juga informasi yang buruk tidak dapat di gunakan sebagai pengetahuan. Informasi yang buruk itu juga dapat menjadi pengetahuan bahwa hal itu adalah salah, bukan untuk di lakukan.
Dengan demikian, informasi dapat datang dari siapapun, kapanpun dan dimanapun sehingga kita harus dapat membuka diri dan menerima seluruh informasi dan mengaplikasikannya menjadi pengetahuan bagi kita. Bahkan informasi juga dapat berupa hal positif ataupun negative, keduanya dapat diaplikasikan menjadi pengetahuan. Bukan berarti informasi negative harus di buang, akan tetapi dapat digunakan menjadi pengetahuan sehingga dapat mengetahui bahwa hal tersebut adalah salah dan tidak pantan untuk ditiru.
Oleh: Ida Ayu Candra Dewi
Sumber refrensi: