Mohon tunggu...
ICiH
ICiH Mohon Tunggu... Editor - benar

Icih, seorang mahasiswi fakultas ekonomi dan editor

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pengaruh Batalnya Indonesia Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 ,terhadap Perekonomian

29 Mei 2023   14:55 Diperbarui: 29 Mei 2023   14:59 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

FiFA  melalui laman resminya mengabarkan , membatalkan status Indonesia untuk menggelar Piala Dunia U-20 2023 setelah melakukan pertemuan dengan Ketum PSSI,Erick Thohir pada Rabu (29/3/2023) WIB. FIFA Menuturkan bahwa untuk kondisi saat ini Piala dunia U-20 tidak dapat digelar di Indonesia.Hal ini tentu saja bukan hanya pecinta piala dunia saja yang merasakan kesedihannya ,bahkan ini bisa  memberikan ancaman kerugian bagi  pihak pariwisata dan umkm yang pada akhirnya dapat merugikan negara Indonesia .

Dimana jika ada ajang internasional di negara Indonesia digelar contohnya seperti Asian Games yang sukses digelar pada tahun 2022 tepatnya 18 Agustus sampai 2 September 2018.Tentu dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian khususnya dari sektor pariwisata.Seperti yang dikatakan oleh bapak Menteri PPN Bambang Broedjonegoro menegaskan,penyelenggaraan Asian Games 2018 memiliki dampak langsung pada perekonomian Indonesia.

Bambang memperkirakan dampak langsung Asian Games 2018 bagi ekonomi DKI Jakarta mencapai Rp 22 triliun pada periode 2016-2018. Melihat hal ini tentu saja sangat disayangkan Indonesia batal menjadi tuan rumah piala Dunia U-20 2023.Indonesia dipastikan akan mendapatkan sanksi dari FIFA terkait hal ini,selain sanksi yang diberikan oleh FIFA yang harus kita terima tentu saja ini dapat memberikan efek buruk bagi perekonomian Indonesia.

Menparekraf Sandiaga Uno menaksir kerugian akibat batalnya Indonesia sebagai penyelenggara Piala Dunia U---20 mencapai Rp 3,7 triliun. Bagaimana tidak ini terjadi karena kita sudah menyiapkan atau mempersiapkan agar piala dunia U-20 2023 dapat digelar dengan sukses di Indonesia tentu saja kita sudah berbenah dari mulai memperbaiki fasilitas lapangan sepak bola yang akan dipakai hingga infrastuktur yang siap digunakan dari beberapa bulan sebelumnya.

Menteri Pemuda Olahraga Zainuddin Amal Saat Itu meminta tambahan bujet untuk kementeriannya dari Rp1,66 triliun menjadi Rp3,07 truliun. Salah satu alasan tambahan pagu anggaran adalah alokasi untuk penyelenggaraan Piala Dunia. Selain itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat itu ditugaskan untuk melaksanakan renovasi dua stadion utama dan 15 lapangan latihan sepakbola yang tersebar di 5 provinsi yakni Jawa Tengah, Bali, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatra Selatan. Adapun, dua stadion utama yang direnovasi oleh Kementerian PUPR adalah Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali Stadion Manahan, Solo di Jawa Tengah dan stadion gelora bung Tomo di Surabaya Jawa Timur.

Menurut saya , mempertibangkan batalnya piala dunia U-20 ini tentunya sangat disayangkan dan tentunya merugikan perekonomian negara kita . Keputusan FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah, pemerintah sudah jor-joran merogoh kocek hingga miliaran untuk menyambut pesta olahraga internasional ini. Salah satu persiapan yang dilakukan ialah melaksanakan revitalisasi sejumlah stadion yang akan digunakan untuk Piala Dunia U-20. Semoga kedepannya sepak bola kita terus berbenah dan dapat menjadi tuan rumah untuk piala dunia selanjutnya.

Adapun potensi  kerugian  yang di timbulkan dari batalnya piala dunia u 20 ini meliputi penjualan tiket, potensi iklan dari sponsor-sponsor perusahaan Indonesia, UMKM penjual/peritel kaus dan berbagai asesoris/merchandise bola, perhotelan, transportasi, hingga ke pengisi pertunjukan saat opening dan closing ceremony. Termasuk juga para pengelola hotel, yang pastinya mereka menunggu momen ini dari jauh-jauh hari.  

Hal ini tentu saja juga dirasakan oleh sebagian dari mereka yang sudah banyak yang membuat karya atau pernak-pernik untuk memeriahkan acara Piala Dunia U-20 tersebut.

Padahal, apabila  acara tersebut jadi terselenggara tentu saja  bisa menjadi roda penggerak berbagai sektor UMKM dari yang kecil sampai besar. Bahkan, itu bisa jadi pemantik roda ekonomi Indonesia sekaligus angin segar bagi para pengusaha untuk menumbuhkan perekonomian negara. Namun harus kita terima dengan lapang dada bahwa acaranya tersebut harus pupus dan menimbulkan efek negatif yang berganda yaitu yang justru dinilai mematikan para UMKM.
 
*Dalam konteks ekonomi, justru yang terpenting sebetulnya bukan pada soal event yang akan digelar, tapi bagaimana dampak strategis ekoniminya pasca pembatalan," kata Suroto kepada Tirto.
 

Dia menyebut dampak strategis dari pembatalan ini juga akan berdampak kepada hubungan dagang atau ekonomi Indonesia dengan negara lain. Walaupun demikian, dia meyakini yang terjadi justru hubungan ekonomi akan muncul sebagai alat diplomasi selanjutnya untuk memoderasi ketegangan.Artinya dengan batalnya gelaran piala dunia u 20 di Indonesia sangat di sayangkan karena merugikan di sektor ekonomi maupun pariwisata dan Indonesia gagal menjaga eksistensi di dunia,dengan ini semoga menjadi pembelajaran guna memperbaiki transformasi sepak bola di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun