Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas (Wikipedia, 2018)
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Sinambung Universitas Negeri Malang (UM) yang beranggotakan 15 orang melaksanakan pengabdian mereka dengan menggagas pengadaan sosialisasi beserta praktik penanaman sayuran dengan metode hidroponik. Kegiatan ini melibatkan warga Dusun Precet, Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang pada tanggal 25 September 2018 dan 2 Desember 2018. Program Kerja yang dilaksanakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang merupakan program baru yang beraspekkan pertanian, dengan mengusung tema Green Road dengan Sistem Hidroponik.
Dusun Precet sendiri merupakan dusun yang memiliki kultur bertani yang kental. Hal ini ditunjukkan dengan matapencaharian warga yang sebagian besar adalah petani. Sehubungan dengan bertani, program Hidroponik ini diadakan untuk menambah wawasan para warga dusun Precet, dimana kegiatan bertani tidak hanya bisa dilakukan dipersawahan ataupun perkebunan yang notabene membutuhkan lahan yang luas. Namun, juga dapat dikerjakan dilingkungan sekitar ataupun pekarangan rumah, dengan hasil yang tidak kalah menjanjikan daripada bertani disawah.
Sistem hidroponik yang diperkenalkan pada warga dusun precet adalah hidroponik box, dimana sistem yang digunakan sangat mudah dipelajari bagi orang dewasa maupun remaja. Selain mudah dipelajari, metode bercocok tanam menggunakan sistem hidroponik memiliki keunggulan pada produk dan manajemen waktunya.
Produk hasil hidroponik memiliki harga yang lebih mahal (exsclusive) daripada hasil pertanian di kebun atau sawah, karena hidroponik sendiri tidak menggunakan pestisida sebagai pengusir hama, sehingga panen yang dihasilkanpun lebih sehat dan bebas dari zat kimia berbahaya. Produk hasil Hidroponik ini biasa nya dipasok untuk sayuran ataupun buah-buahan di Market place seperti Hypermart.
Sedangkan untuk waktu yang dibutuhkan dalam hal panen pun relative singkat, seperti tanaman kangkung misalnya, yang dalam kurun waktu 21-25 hari sudah bisa menghasilkan produk siap panen. Begitu juga dengan sayuran bayam dan sawi yang rata-rata dapat dipanen setelah 27 hari ditanam.
Bukan hanya dapat sebagai penambah wawasan saja, namun dengan melestarikan penanaman dengan media hidroponik ini dapat dijadikan peluang bisnis dan penghasilan sampingan yang cukup menjanjikan.