Mohon tunggu...
Mika Widia A.
Mika Widia A. Mohon Tunggu... Guru - Guru dan ibu rumah tangga

Ingin selalu menjadi manfaat untuk orang di sekitarku

Selanjutnya

Tutup

Diary

Anakku Sulit Tidur Lelap Sepanjang Malam

30 September 2021   10:14 Diperbarui: 30 September 2021   10:26 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Padahal sejak kemarin sudah ada niatan untuk menulis tentang hal lain. Tapi rupanya pagi ini aku lebih tertarik untuk menulis kejadian semalam. Kejadian ini bukan kali pertama. Anak keduaku mengalami kesulitan tidur. Aku perhatikan sejak dia lahir sudah sulit untuk tidur nyenyak. 

Aku masih ingat saat usai melahirkannya, aku begitu kelelahan hingga ingin sekali tidur dengan tenang. Tapi nyatanya, tangisan bayiku tiap setengah jam sekali membuatku begadang semalaman hingga paginya, hingga esoknya dan esoknya lagi dan begitu seterusnya. Awalnya aku berpikir mungkin karena asiku belum keluar lancar saat itu sehingga membuat bayiku kelaparan dan tak lelap tidur. 

Namun, setelah asiku lancar pun kebiasaan dia masih sama. Bahkan hingga usianya yang sekarang lebih dari 3 tahun. Memang tidak setiap hari dia begitu, beberapa malam juga pernah dia lewati dengan tidur nyaman dan lelap. Tapi rasanya hanya beberapa kali saja dalam satu bulan.

Aku akan gambarkan kejadiannya. Ketika dia sudah tidur malam, dia akan rewel, menangis, meronta saat terbangun. Jam tidurnya pun terbilang larut. Di atas pukul sepuluh malam dia baru mau tidur. Satu jam atau tak lama sejak dia tidur, dia akan terbangun dengan menangis, berteriak histeris, dan meronta. Sulit untuk menenangkannya. Berbagai cara sudah aku lakukan untuk menenangkannya.

 Mulai dari digendong untuk ditimang. Justru dia marah saat dipegang apa lagi digendong. Aku juga memberikan susu botol kepadanya. Tapi dia hanya mau meminum ketika dia sendiri yang meminta. Sekitar setengah jam atau satu jam barulah dia mau kembali tidur tenang. 

Kadang dengan susu botol sesuai permintaanya, kadang hanya perlu diusap-usap. Aku membisikkan beberapa kalimat agar dia tenang. Sambil terisak-isak, sedikit demi sedikit dia akan kembali tidur. 

Dan keadaan ini akan kembali terulang untuk satu atau dua jam berikutnya. Begitu terus sampai subuh. Satu malam, pernah sampai 5 atau 6 kali kejadian ini berulang. Setelah subuh, dia akan tidur lagi setelah berhasil ditenangkan dan akan terbangun sekitar pukul 8 pagi.

Banyak cara sudah aku dan suamiku lakukan. Salah satunya adalah dengan berdoa. Aku bacakan alfatihah dan beberapa surah suci lainnya sebelum dia tidur. 

Bahkan kadang aku perdengarkan murotal dari hp sampai hp mati kehabisan baterai. Cara ini kadang berhasil tapi sering juga tak mampu membuat dia tidur lelap semalaman. Prestasi tertinggi kami adalah ketika dia tetap terbangun beberapa kali tapi tanpa rewel. 

Meski dia terbangun beberapa kali dalam semalam tapi tidak rewel, kadang hanya minta diusap, kadang minta susu, itu saja sudah membuatku merasa tenang. Apa lagi kalau dia bisa tidur semalam suntuk, mungkin aku tak akan merasa pegal-pegal ketika bangun di pagi hari. Yang penting tidak menangis, tidak teriak histeris, dan tidak meronta saat terbangun, itu saja sudah cukup bagiku.

Peristiwa yang terjadi sejak kemarin adalah, anak keduaku bangun siang seperti kebiasaannya. Karena bangun cukup siang, jadi dia tidak mengantuk saat jam tidur siangnya. Biasanya dia akan tidur siang sekitar pukul 11. Tapi kemarin dia tidak melakukannya. Aku mengira mungkin sore hari dia akan tidur. Tapi rupanya hingga magrib pun dia tetap terjaga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun