Mohon tunggu...
ibs
ibs Mohon Tunggu... Editor - ibs

Jika non-A maka A, maka A

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Messilona: Kita yang Berencana Messi yang Menentukan

3 Februari 2019   11:28 Diperbarui: 3 Februari 2019   12:37 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lionel messi digambarkan seperti tuhan | sumber foto: irishtime.com/AFP/Mladen Antonov

Tidak ada yang istimewa dari hasil pertandingan Barcelona menjamu Valencia yang berakhir imbang 2-2, Minggu (03/2) dini hari tadi, selain patutnya seisi Camp Nou bersyukur karena Si Anak Tuhan Lionel Messi turun di Catalan.

Hasil ini membuktikan kepada kita betapa sulitnya mengingkari kalau Messi adalah juru selamat dari segala kesialan yang pernah dialami Barcelona. Pun kian sulit memungkiri bahwasanya Messi adalah penentu segala kesuksesan yang pernah diraih Barcelona.

Messi adalah biang keladi tiap kegagalan bagi tim lawan yang berupaya memenangkan pertandingan--atau hanya sekadar mencuri satu poin--kala menghadapi Barcelona. 

Messi adalah segala urusan yang perlu dihadapi bagi siapa saja, tim mana saja, dengan harus berdarah-darah agar tidak kalah, kendati itu sia-sia. Sebab Messi adalah titisan Maradonna. Sementara Maradonna adalah Tuhan. Artinya, Messi adalah Si Anak Tuhan.

Di bawah asuhan Ernesto Valverde, Messi semakin menunjukkan ke-Tuhan-annya. Messi sentris--kalau dianggap berlebihan menyebut ke-Tuhan-an--pun berujung pada No Messi No Party, begitu istilahnya.

Kondisi ini sebenarnya sah-sah saja terjadi, di mana tim bergantung pada satu-dua pemain. Tetapi jangan untuk Barcelona. Sebab, hanya tim-tim medioker yang boleh berada pada kondisi itu. Ataukah memang Barca mulai menuju ke sana?

Bila dibandingkan sedasawarsa lalu, perlahan tapi pasti, Barca mengalami penurunan prestasi.

Dari segi kualitas permainan pun Barca jauh dari kata oke. Filosofi khas Catalan di mana gaya Total Football yang dimodifikasi menjadi Tiki-Taka mulai memudar.

Bakat-bakat terbaik La Masia pun turut tenggelam. Sejauh ini tak banyak bibit dari akademik terbaik dunia itu keluar dan unjuk gigi.

Sedatangnya ke Camp Nou, Valverde memang diselimuti beberapa persoalan: terbangnya Neymar ke Paris, plus hengkangnya sang metronom Andres Iniesta di musim ini, membuat segalanya menjadi tidak bisa mudah.

Dengan ideologi ala Valverde yang percaya sebuah tim harus memiliki penyerangan dan pertahanan sama kuat, pada akhirnya ia ingin membangun sebuah tim di sekeliling Messi. Bukan mengedepankan permainan kolektif khas Catalan. Namun tak apalah. Toh, tiap pelatih memiliki filosofinya masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun