Mohon tunggu...
Gaharu Online
Gaharu Online Mohon Tunggu... Guru - Ibnu Rusid

Provinsi Nusa Toleransi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan Guru Penggerak Daerah Terpencil (GPDT) Gelombang 4 Kabupaten Mappi Papua

15 September 2019   15:40 Diperbarui: 15 September 2019   15:48 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : dokpri. Sahabat Ibnu Rusid. Salah satu peserta GPDT Gelombang 4 Kabupaten Mappi Papua

"Tantangan Guru Penggerak Daerah Terpencil (GPDT) Gelombang 4 Kabupaten Mappi Papua"

Guru Penggerak Daerah Terpencil (GPDT) bukanlah sebatas guru namun memiliki fungsi tambahan sebagai penggerak didaerah tugasnya masing-masing. Mengajar dengan segala cara, berkolaborasi dengan segala elemen dan bergerak bersama demi terciptanya kecerdasan bagi seluruh rakyat Indonesia.


Kita telah diseleksi dari berbagai daerah di Indonesia, kemudia kita dipertemukan dalam satu ruang dan satu tujuan. Kita telah di tempa dengan berbagai cara, mulai dari yang lembut hingga yang keras. Maka jangan heran jika kami siap disebarkan di seluruh daerah Kabupaten Mappi Papua Selatan.


Kita yang tergabung dalam Tim GPDT Gelombang 4 Mappi sedikit dipermudah oleh citra baik yang telah di torehkan oleh para pendahulu kita yaitu gelombang 1-3. Yah bisa saya katakan demikian karna fakta dilapangan akan responsifnya masyarakat Kabupaten Mappi kepada Guru Penggerak Daerah Terpencil


Dengan torehan para pendahulu ini juga menjadi cambuk bagi kita gelombang 4, pertanyaan sederhanya adalah "Apa yang akan kita berikan?, Apakah hanya sebagai Pelagiat dari Pendahulu? Ataukah membawa gagasan baru sebagai pelengkap para pendahulu?. Tentulan pertanyaan diatas mudah jika dijawab menggunakan nada sinis nan gerimis. Namun mari kita menelaah lebih jauh kedasar hati, lebih jauh lagi dan tanyakan pada diri kita masing-masin serta temukan jawabanmu dalam perenungan panjang.


Ini bukan hanya soal gaji yang di tawarkan tetapi ini persoalan kemanusian yang patut kita perjuangkan, ini bukan soal apa yang kita dapatkan namun apa yang akan kita berikan. Mereka tidak banyak menuntut namun banyak berharap akan kehadiran kita sebagai guru. Inilah poin yang perlu kita tanamkan dalam diri kita masing-masing. Bukan ego, sok tau dan hal merugikan lainnya, kurangi keluhanmu, kurangi rintihanmu karna hadirnya kita merupakan harapan bagi mereka.


Tantangan terbesar kita hari ini adalah bagaimana melawan keegoisan diri kita sendiri, ingat ini adalah kerja Tim dan bertahap, pertahankan hal positif yang telah dilakukan oleh pendahulu kita dan ciptakan karya baru demi kesempurnaan pendahulu kita. Kita sebagai penyambung estafet kemanusiaan maka ciptakan manusia unggul nan cerdas seperti yang diamanatkan dalam Undang-undang Dasar 1945.


Akhir kata saya mengajak kepada sahabat-sahabat seperjuangan marilah kita terjun dan hadir sebagai pelita serta sebagai pelayan dalam mencerdaskan anak bangsa. Karna pada perinsipnya mereka adalah kita yang tercipta dari aku, kau, dan dia.

@Oleh Ibnu_Rusid

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun