Lombok Timur- Melihat kondisi dimedia sosial kekuatan politik dinegara kita ini masi kelihatan panas dikarnakan keluarnya kata People Power, 20/05/2019.
Kita punya sejarah ttng people power, masa orde lama lenser dengan kekuatan people power, lalu berdirilah rezim orde baru dengan kekuatannya, namun masyarakat hanya di gunakan sebagai alat, karena tetap saja rezim tidak pro dengan kebebasan rakyat. Kekuatan ini juga lengser dengan people power dalam wadah reformasi.
Perjalanan sejarah people power di indonesia saya nilai telah gagal mengemban amanah rakyat. Tidak mampu menjadi problem solving dalam lingkup kenegaraan. Reformasi sebagai kekuatan besar people power telah gagal merumuskan arah baru demokrasi bahkan hanya menambah beban kebebasan dalam demokrasi. Ungkap M Efendi selaku kordinator masyarakat selatan.
Repormasi 1998 hanya di manfaatkan oleh oknum-oknum tertentu yg bermain di belakang layar atas nama kedaulatan rakyat.
Sejarah ini telah cukup memberikan wawasan kepada kita tentang dampak negatif people power maka dari itu saya mengajak semua elemen masyarakat, pemuda/i untuk menolak people power. Hentikan kejahatan terhadap hak masyarakat sipil yang di organosir hanya untuk kepentingan oknum tertentu.
Mari kita bangun kepercayaan  kepada lembaga pemerintah yg sejak lama telah kita akui kedaulatannya. Stop menggrogoti independensi terhadap lembaga indepeden terutama KPU. bangun solidaritas untuk indonesia kuat dan mandiri, ungkapnya.