Sejak kemarin ketika saya membuka-buka berita di Detiknews saya menemukan banyak sekali komentar-komentar pembaca yang membully kubu pendukung Anies Baswedan. Saat ada petinggi PKS membuat statement menyesalkan pemberitaan Media Luar Negeri yang mengatakan Pilkada DKI 2017 dimenangkan oleh Kalangan Radikal, berita itu langsung dikomentari sinis oleh kalangan yang diduga para pendukung Ahok yang masih sangat kecewa dengan kekalahan Ahok.
Sepertinya memang Anies dan Tim Pendukungnya menjadi sasaran kekecewaan pendukung Ahok di Detiknews.
Siang ini ada berita bahwa di Media-media social beredar Video Mesum yang dilakukan oleh orang yang mirip dengan Keponakan Prabowo, Aryo. Patut diduga Video Mesum itu sengaja disebar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang mungkin saja para pembenci Prabowo.
Ketika pihak Gerindra memberi statement soal video tersebut dan membantah oknum di video itu bukan Aryo keponakan Prabowo, komentar-komentar yang masuk sungguh sadis-sadis. Mereka membully pihak Gerindra.
Dan satu lagi berita yang menjadi sasaran “kemarahan” pendukung Ahok di Detiknews adalah Pertemuan Anies Baswedan dengan Ahok di Balai Kota. Mereka membully Anies karena ke Balai Kota menggunakan Helikopter. Menurut mereka Anies bersikap Hedonis dan lain-lainnnya.
Kejadian-kejadian seperti ini sama kondisinya pada saat Jokowi baru saja memenangkan Pilpres 2014 lalu. Tiba-tiba saja di kalangan masyarakat telah terbentuk Pasukan Nyinyir.
Begitulah kalangan masyarakat yang belum dewasa. Mereka menyikapi Hasil Pesta Demokrasi dengan perasaaan mereka sehingga mungkin sulit untuk melepaskan kekecewaan yang ada. Tidak bisa Move On kalau Bahasa umumnya.
Di Kompasiana ini sering disebut sebagai forum orang-orang Cerdas dan berpendidikan. Memang benar sepertinya di Kompasiana banyak pendukung Ahok. Tapi saya yakin mereka bukanlah kalangan yang biasa berkomentar nyinyir di kolom komentar Detiknews.
Salam Kompasiana.