Mohon tunggu...
ian sancin
ian sancin Mohon Tunggu... Novelis - Seniman

Penulis Novel Sejarah Yin Galema.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menggalorkan Getang Belitong

19 September 2022   10:30 Diperbarui: 19 September 2022   10:49 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

MENGGALORKAN   GETANG   BELITONG

 

                                                                                                Oleh Ian Sancin

Menurut galoran turun temurun getang adalah salah satu destar  (tutup kepala) tradisional Belitong. Namun ternyata getang tak hanya melekat sebagai nama penutup kepala saja. Jika ditinjau dari akar bahasanya maka getang memiliki makna "menutupi" juga "menudungi". Misalnya dapat dilihat dalam percakapan "urang masa lampau"   di kalimat sebagai berikut "Cube setangan itu digetangkan di kepalak anak kite to, agar die ndak kepanasan." 

(Coba saputangan itu ditutupkan di kepala anak kita itu, agar dia tak kepanasan). Dalam makna lainnya getang memiliki arti sebagai posisi letak sebuah benda, misalnya dalam kalimat sebagai berikut "Jangan kao getangkan di situk, kini dilangkai urang nok liwat de situk." (Jangan kau letakan di situ, kini dilangkahi orang yang lewat di situ)

 Dalam kalimat yang lainnya, "Getangkan de sanak, biar teliat ole muso." (letakan di sana agar terlihat oleh musuh). Penggunaan kata "getang" dalam percakapan masa kini sudah jarang terdengar, bukan hanya kata itu, kosa kata lama lainnya pun berangsur hilang seiring meninggalnya generasi para sepuh yang pernah menggunakannya.

Uraian di atas, getang memiliki arti tidak tunggal. Di kalimat pertama getang berarti secarik kain yang dipakai sebagai penutup kepala. Di kalimat berikutnya, getang memiliki arti posisi barang yang diletakkan. Antara makna menutupi dan meletakkan, adalah dua hal yang berbeda. 

Namun keduanya berkait pada sasaran sebuah tempat. "Menutupi" adalah menjadikan sebuah benda tertutupi, sedangkan "meletakkan" menjadikan sebuah benda menjadi terletak, tergeletak, terposisikan. Namun makna kata menutupi dan meletakan  tersebut berasal dari satu kata yang sama yaitu "men-getang-kan".

Lantas "getang" sebagai subjek atau alat kemudian bisa hadir dalam kalimat yang terpadu, baik bertujuan menutupi sekaligus menempatkan, misalnya ada dalam kalimat, "Getang dari kain elok di kepala Depati Ki Agus Rahad itu, menandai derajadnya sebagai raja". (tegasnya,  getang di kalimat tersebut adalah juga sebuah benda yang terposisikan atau ditempatkan di kepala Depati Ki Agus Rahad)

            M e n g a p a    G e t a n g      H a n y a      d i l i p a t - i k a t k a n     

Sebuah lipatan kain yang dibentuk serta diikatkan secara tertentu juga memiliki  "keindahan" kemudian ditempatkan di kepala seseorang, itu bisa disebut  getang. Getang dapat dibentuk secara beragam, disesuaikan citarasa si pemiliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun