Mohon tunggu...
Ian Kassa
Ian Kassa Mohon Tunggu... Freelancer - Merdeka dalam berpikir.

Percaya bahwa tak ada eksistensi tanpa perbedaan. Serta percaya pada proses, bukan pada mitos.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok Lawan Sejati, Mantan Terindah

20 Oktober 2017   14:28 Diperbarui: 20 Oktober 2017   14:33 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://cdn.tmpo.co/data/2013/06/20/id_194936/194936_620.jpg

Ahok. Jika anda tak mengenalnya berarti ada yang salah dengan pikiran dan ingatan anda. Ya, semua orang tahu siapa Ahok. Mantan gubernur Jakarta yg sepak terjangnya pernah menjadi buah bibir seantero kota Jakarta. Bahkan dalam skala nasional dibicarakan di mana-mana.

Ahok memang begitu fenomenal dalam dinamika perpolitikan Indonesia. Ia dipuji sekaligus dicaci maki. Ia dibanggakan sekaligus memuakkan bagi sebagian kalangan. Kenapa? Karena Ahok tampil melawan arus. Tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya, Ahok telah menjadi pusaran arus perhatian banyak orang.

Apa kabar Ahok sekarang? Kemungkinan Ahok sehat-sehat saja. Bedanya, dulu Ahok berada di balik gedung Balai Kota DKI, sekarang berada di balik jeruji besi. Namun demikian, ada satu hal yang tak terelakkan ketika kita mendengar nama Ahok. Yaitu, Ahok adalah lawan sejati, sekaligus mantan terindah bagi warga Jakarta yang pernah dipimpin olehnya.

Ahok Lawan Sejati

Betul. Tidak percaya? Silahkan tanya sama mereka yang pernah bersitegang dengan Ahok. Tanyakan pada Haji Lulung, pada DPRD DKI, pada FPI, pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan mereka yang pernah perang urat syaraf dengan Ahok.

Terakhir, tanyakan pada Gubernur DKI yang menjabat sekarang. Bagaimana rasanya melawan Ahok? Sudah pasti berat. Kita lihat sendiri bagaimana Anies-Sandi berhadapan dengan Ahok-Djarot yang merupakan cagub-cawagub petahana. Ahok begitu diunggulkan dengan program kerjanya, sementara itu kubu Anies-Sandi harus berjuang mati-matian, sampai akhirnya Ahok dikalahkan melalui jalur dua putaran. Itu pun dengan cara mengekplotasi agama. Ayat dan mayat dibawa-bawa demi kemenangan Anies-Sandi. 

Saya menyebutnya sebagai 'Lawan Sejati' karena lawan-lawan Ahok belum tentu akan terus-terusan mendapati lawan yang sedemikian kerasnya seperti Ahok. 

Ahok Mantan Terindah

Saat Anies Baswedan menyinggung istilah 'pribumi' dalam pidatonya pasca pelantikan, seketika pidato tersebut menuai respon yang beragam dari berbagai kalangan. Ada yang menyebut Anies 'gubernur rasis',  ada juga yang menyebut pidatonya tidak kontekstual, bahkan ada yang berusaha mem-polisi-kan. Tapi, tak sedikit pula yang memberikan dukungan. Seperti yang dilakukan oleh wakil Presiden, Jusuf Kalla. 

Mereka yang dulu mendukung Anies saat hiruk-pikuk Pilkada DKI menyebut bahwa, mereka yang meributkan pidato Anies adalah Ahokers yang gagal 'Move On'. Ahokers disebut-sebut sebagai barisan sakit hati yang belum bisa menerima kekalahan. Benarkah?

Itu kan anggapan pendukung Anies saja. Ahokers bisa saja berkata seperti ini, "Kalian bilang kami belum 'move on'. Lha, situ sendiri juga belum 'move on'. Buktinya, saat Prabowo kalah sampai sekarang kalian masih nyinyirin kerja Jokowi." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun