Mohon tunggu...
Hylmi Fadhilla
Hylmi Fadhilla Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pola Pikir Jabariyah

3 Oktober 2018   11:03 Diperbarui: 9 Oktober 2018   20:13 1589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

POLA PIKIR JABARIYAH

Tahukah kalian apa itu Jabariyah? Kenalkah kalian apa itu Jabariyah? Pada artikel ini, kita akan mengenal istilah dan latar belakang lahirnya Jabariyah, tokoh-tokoh yang berperan di dalamnya, perkembangannya, jenis-jenisnya, serta argumen tentangnya. 

1. ISTILAH dan LATAR BELAKANG JABARIYAH

 Nama Jabariyah berasal dari kata jabara yang mengandung arti memaksa atau mengharuskannya melakukan sesuatu. 

Dalam bahasa Inggris, Jabariyah disebut fatalisme, yaitu sebuah paham yang menyebutkan bahwa perbuatan manusia telah ditentukan dari semula oleh qadha dan qadhar Tuhan (ketetapan dan kepastian Allah SWT). (Burhanuddin, 2016 : hlm.81). 

Sebagaimana dimaklumi bahwa yang pertama kali muncul dan hangat dibicarakan dalam kalangan umat Islam setelah meninggalnya Rasulullah adalah persoalan politik yang merembet ke persoalan teologi. Mereka mengkafirkan orang yang terlibat dalam tahkim dan pembunuh khalifah Utsman Bin Affan ra., dinyatakan orang yang berdosa besar. Pernyataan kafir dan dosa besar yang mereka kemukakan bukan lagi persoalan politik tetapi sudah masuk dalam persoalan teologi. (Hasbi, 2015: hlm.81). 

Dalam perkembangan pemikiran kalam lahir dua aliran kalam yang memfokuskan tema bahasannya tentang qadha dan qadhar. Yaitu aliran Qadariyah dan Jabariyah. Dalam paham ini, lahirlah aliran yang disebut Jabariyah, yaitu paham yang mengatakan bahwa perbuatan manusia adalah perbuatan Tuhan. Manusia, dalam paham ini, sama sekali tidak mempunyai kekuasaan dan kebebasan, melainkan segalanya karena terpaksa (majbur) di dalam setiap kegiatannya. (Jamrah,M.A, 2015: hlm 124). 

2. PERKEMBANGAN dan TOKOH-TOKOH dalam JABARIYAH 

Menurut Harun Nasution, bangsa Arab kelihatannya sudah terbiasa dengan paham Jabariyah, dan tanpa dikemas dalam bentuk teologis pun watak Jabariyah bangsa Arab pada waktu itu bersifat sederhana dan jauh dari ilmu pengetahuan, terpaksa menyesuaikan diri dengan suasana padang pasir, panas matahari, kering kerontang, dan tanah yang tandus. Dalam keadaan seperti ini, mereka tidak banyak memperhatikan jalan untuk merubah sekitar mereka sesuai keinginan mereka sendiri. Mereka merasa dirinya lemah dan tak kuasa menghadapi kesulitan-kesulitan hidup yang ditimbulkan oleh suasana padang pasir. 

Dalam kehidupan sehari-hari, mereka banyak bergantung pada alam, dan ini mendukung pada munculnya sikap fatalistik. (Burhanuddin, 2016: hlm.82). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sikap fatalistik merupakan fenomena umum bagi bangsa Arab tempo dulu disebabkan karena faktor alam dan lingkungannya. (ketetapan dan kepastian Allah SWT). (Burhanuddin, 2016: hlm.82). Tokoh pertama yang mengungkapkan paham Jabariyah ini, demikian paara ahli, adalah Jahm Ibn Safwan (Jamrah,M.A., 2015: hlm 124). Menurut Jahm, manusia tidak mempunyai daya dan kekuasaan, tidak mempunyai kebebasan dan pilihan, dan serba terpaksa di dalam perbuatannya. 

Nama Jahm Ibn Safwan dalam paham Jabariyah ini sama dengan Jahm yang mendirikan aliran Jahamiyyah dari kalangan Murjia'ah ekstrem. Sejarah mencatat, Jahm Bin Shafwan turut dalam gerakan perlawanan terhadap kekuasaan bani Umayyah. Ia kemudian ditangkap dan dihukum mati pada tahun131 H. Dan dalam perkembangannya, paham ini dikembangkan oleh beberapa tokoh lainnya, yaitu al-Husain bin Muhammad an-Najjar dan Ja'ad bin Dirhar. (Burhanuddin, 2016: hlm.83). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun