Mohon tunggu...
Huzarialmer
Huzarialmer Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Redaktur Harian Bangka Pos, Pangkalpinang, Tahun 2001-2009. Saat ini ASN Pranata Humas Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Tindak Kekerasan terhadap Anak, No!

1 Desember 2022   14:31 Diperbarui: 1 Desember 2022   14:44 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Pangkalpinang - Berdasarkan hasil survei nasional tahun 2021, pengalaman hidup anak dan remaja menunjukkan prevalensi kekerasan terhadap anak menurun. Penurunan angka tindakan kekerasan terhadap perempuan dan anak ini, berbanding terbalik hasil survei di tahun 2018. 

Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengatakan, sementara data di tahun 2021, sebanyak 34 persen atau tiga dari sepuluh anak laki-laki usai 13 sampai 17 tahun mengalami satu jenis kekerasan atau lebih di sepanjang hidupnya.

"Lalu ada 41,05 persen atau empat dari sepuluh anak perempuan usai 13 sampai 17 tahun mengalami satu jenis kekerasan atau lebih di sepanjang hidupnya," kata Asyraf di Hotel Swiss-Belhotel, Kamis (1/12/2022).

Hal tersebut disampaikan saat Kegiatan Penguatan dan Pengembangan Lembaga Penyedia Layanan Bagi Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus Tingkat Provinsi dan Lintas Daerah Kewenangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Kekerasan yang dialami perempuan dan anak ini, menyebabkan tidak optimalnya tumbuh kembang anak dan menghambat peran serta perempuan dalam pembangunan," tandasnya.

Perlindungan perempuan dan anak merupakan bagian dari pembangunan nasional yang sangat penting dalam pembangunan sumber daya manusia. Dalam RPJMN 2020-2024, perlindungan perempuan dan anak merupakan bagian prioritas peningkatan SDM berkualitas dan berdaya saing.

Perlindungan perempuan dan anak juga merupakan bagian dari komitmen global. Ia menambahkan, terdapat sedikitnya 170 dari total 289 indikator di 17 goals termasuk 12 indikator di goals lima terkait dengan kesetaraan gender, perlindungan perempuan dan anak.

Semua itu, kata Asyraf, mengindikasikan pentingnya peningkatan kualitas perempuan dan anak dalam upaya menciptakan pembangunan berkelanjutan di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun