Tradisi balimau sudah dikenal sejak dahulu, balimau adalah mandi menggunakan jeruk nipis (limau). Selain jeruk nipis ada bahan lainnya yaitu daun pandan, bunga kenanga, dan akar tanaman gambelu. Bahan tersebut dicampur dan dimasukkan ke dalam air hangat dan siap digunakan untuk balimau.
Tradisi balimau ini sendiri dilakukan sehari atau dua hari sebelum bulan puasa ramadhan. Hal ini dimaknai bahwa mandi balimau dilakukan sebagai wujud untuk membersihkan jiwa sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.
Pada zaman sekarang ini balimau dilakukan oleh para remaja dengan mengunjungi tempat pemandian. Mereka mandi di sebuah tempat wisata dengan beberapa temannya. Pada dasarnya pengertian balimau itu sendiri adalah mandi dengan jeruk nipis sebagai bahannya. Namun, pada zaman sekarang banyak yang hanya pergi mandi begitu saja tanpa bahan-bahan tersebut. Bahkan para remaja menggunakan tradisi ini sebagai ajang hura-hura dan berpacaran.
MUI menyatakan bahwa tradisi balimau tidak ada dalam syariat Islam. Dalam Islam tidak ada yang menganjurkan untuk berhura-hura apalagi membuka aurat dalam penyambutan bulan suci Ramadhan. Di dalam Islam penyambutan bulan suci Ramadhan dilakukan dengan melaksanakan beberapa amalan-amalan.