Perkampungan adat nagari Sijunjung terletak di Jorong koto, Padang Ranah-Tanah Bato, Sijunjung, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat 27533. Tempat ini terletak di antara dua sungai, yaitu Batang Sukam dan Batang Kulampi dan diperkirakan mulai ada sejak masa Kerajaan Pagaruyung.
Perkampungan Adat Sijunjung mempunyai daya tarik tersendiri, dimana
daya tarik tersebut adalah rumah gadang
yang masih di huni oleh masyarakat
setempat berjejer indah di kiri dan kanan
jalan sebanyak 76 rumah. Semua Rumah
Gadang menghadap ke jalan karena
sesuai dengan kesepakatan orang tua pada
dahulunya dan juga yang menjadi
penghuni dari perkampungan adat ini
hanya enam suku, yaitu suku Caniago
Nan Sembilan Sapuluah Jo Patopang,
Piliang, Melayu, Tobo, Panai dan Melayu
Tak Timbago. Rumah Gadang tersebut tidak di susun berdasarkan suku tetapi berdiri
berdampingan dengan suku lainnya.
Arsitektur Rumah Gadang hampir sama dengan Rumah Gadang pada umumnya, dimana bentuk dasarnya dengan jumlah gonjong empat, ada yang berukiran asli seperti
buah palo patah, kuciang jo saik galamai, aka duo gagang, kaluak paku kacang balimbiang dan ada yang hanya polos tanpa ornament apapun. Model Rumah
Gadangnya tergantung kepada setiap
penghuni Rumah gadang tersebut.
Pada saat sekarang perkampungan adat ini juga digunakan sebagai objek wisata, bahkan banyak juga orang dari daerah luar Sijunjung yang berkunjung ke perkampungan adat ini. Perkampungan adat ini merupakan salah satu hal yang dapat dibanggakan oleh masyarakat setempat. Â Tidak hanya sebagai objek wisata, perkampungan adat ini juga dijadikan sebuah objek tugas sekolah bagi para siswa. Siswa/siswi sekolah menengah yang mendapatkan tugas tentang kebudayaan sering datang berkunjung ke perkampungan adat ini.
Pernah di salah satu sekolah menengah atas, yaitu SMA NEGERI 1 SIJUNJUNG membuat sebuah film kebudayaan dalam mengikuti sebuah lomba, mereka membuat film tersebut dengan perkampungan adat sebagai salah satu latar tempatnya. Hal ini juga dapat membuat perkampungan adat lebih dikenal oleh masyarakat lainnya.