Kenapa fenomenal?
Karena keduanya menunjukkan rivalitas yang luar biasa walau satu tim. Untung McLarens (Bermesin Honda), tidak menerapkan team order. Jadi kedua pembalapnya dipersilakan memperebutkan posisi puncak sebisa mereka. Sekuat daya mereka. Saking keras mereka berkompetisi, pernah mereka hampir bertabrakan untuk memperebutkan posisi masuk tikungan.
Akhirnya keduanya malah keluar trek bersama-sama.
Selanjutnya Alain Prost Pensiun dan menjadi jurnalis salah satu stasiun Tv, tapi Senna tetap menekuni balap jet darat ini.
Tapi Senna pindah Tim ke William-Renault, sebuah tim papan tengah milik Sir Frank William.
Seiring dengan hengkangnya Honda dari kancah F1, maka McLarens menggandeng Ford sebagai Supplier mesin. Entah versi Cosworth atau versi 'klasik' Ford. Tapi setahun kemudian McLarens memutuskan ganti mesin lagi kali ini menggandeng Peugeot sebagai pemasok mesin.
Merasa belum pas, pada tahun 1995 McLarens menggandeng Mercedes-Benz.
Dan tahun Ini adalah comeback-nya Mercy setelah hengkang sekian puluh tahun dari ajang sirkus glamour ini. Sedangkan Honda yang pernah memasok mesin ke McLarens dan mengantar McLarens beberapa kali juara konstruktor berhenti menjadi pemasok mesin, serta pada 1999 Honda kembali lagi ke F1 dengan membentuk Tim sendiri (Pabrikan) dengan pembalap utama Jaques Villeniuve dan pembalap kedua Mika Salo yang menggantikan posisi Ricardo Zonta. Nama lengkapnya adalah BAR-Honda F1 team. BAR adalah kependekan dari British American Racing. Sesuai namanya, tim ini disponsori oleh BAT, British American Tobacco.
Kembali ke McLarens dan Senna.
Naas bagi Senna. Pada tanggal 1 mei 1994 Mobil William Renaultnya hilang kendali di tikungan Tamburello, sirkuit Imola, Italia. Mobil warna biru itu menghajar pagar pembatas dengan kecepatan diatas 200km/jam. Senna tewas dalam insiden tersebut.
Saya pun sedih. Dia jagoan saya. Saya suka ambisi dan semangat Senna.
Walau saya akui dia temperamental ( Michael Schumacer pernah kena bogem mentah ya).