Kenapa banyak penyanyi muda (perempuan) lebih memilih dangdut sebagai jalur musik mereka dalam meniti karier? Taruhlah Via Vallen. Padahal penyanyi bernama asli Maulidia Oktavia ini jelas-jelas menambahkan kata Vallen yang diambil dari kata Fallen (Yang terjatuh) yang merupakan Album sukses Evanescene grup musik idola Via?
Kenapa obat Panu, kadas, kurap dan gatal jamur lebih suka menggunakan dangdut sebagai lagu latar dalam setiap iklan mereka?
Jawabnya ya karena industri musik dangdut itu sendiri yang seolah tak pernah surut! Kalau musik lain bisa saja mengalami perubahan trend dari waktu ke waktu, maka tidak demikian dengan dangdut. Seolah dangdut menjadi musik abadi di tanah eks koloni kumpeni ini.
Sebenernya dangdut bukan musik asli Indonesia. Dangdut adalah proses akulturasi dari berbagai corak dan warna musik. Ada unsur Hindia ( Hindustan), ada unsur Arab ( Timur tengah), ada pula unsur melayu. Jadi kalau ditelisik lebih jauh lagi, dan diterjemahkan secara filosofi, dangdut adalah gambaran keanekaragaman budaya Indonesia yang berakar, salah tiganya, ya dari ketiga budaya yang saya sebutkan tersebut diatas.
Dangdut sangat disukai, terutama oleh masyarakat pedesaan yang ada di Indonesia. Karena corak musiknya simpel, easy listening, dan hampir selalu dibawakan dengan ceria, walau bertema lagu sedih.
Dangdut muncul sebagai lagu tenar setidaknya sejak tahun 1968, waktu itu di populerkan oleh Ellya Khadam dengan lagu yang berjudul Boneka dari India. Toh pada perkembangannya Dangdut banyak dipakai untuk tema lagu pada Film-film Indonesia jaman itu, utamanya yang dibintangi oleh Rhoma Irama.
Maka sejak saat itu Dangdut berkibar tak terbendung sebagai musik (yang diklaim) khas Indonesia.
Musik dangdut ditanah air seolah tak pernah surut dari serbuan penggemar. Berbagai corak dangdut silih berganti mengisi tren musik tanah air sesuai dengan kondisi perkembangan jaman. Ada dangdut Pop, Dangdut rock, dangdut jawa yang merupakan musik dangdut dengan unsur alat musik khas Jawa.
Lalu yang terakhir adalah jenis dangdut koplo.
Nah, apa itu dangdut Koplo?
Ikhwalnya adalah sebuah lagu yang berjudul Goyang oplosan yang dilantunkan oleh Eny Sagita, seorang biduanita  asal Kediri, Jawa timur. Sebuah lagu yang mengkritisi, atau mengungkapkan keprihatinan terhadap kondisi anak muda yang suka nenggak minuman keras dengan campuran bahas kimia tertentu sehingga menimbulkan reaksi tubuh menjadi mabuk, tapi mabuknya kayak orang bego, atau koplo ( Bahasa jawa timuran, artinya bego)
Jenis dangdut ini agak lain, yaitu dengan sedikit unsur musik yang lazim dipakai mengiringi kesenian jaran kepang atau kuda lumping. Kesenian rakyat khas Jawa timur.
Tak pelak, jenis musik ini melejit tak terbendung. Dangdut koplo makin tenar tatkala muncul sosok Via Vallen yang melantunkan lagu berjudul ' Sayang'. Selain unsur 'koplo', dalam lagu ini dicampur sedikit unsur hip hop.