Mohon tunggu...
Nizar Ali
Nizar Ali Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Jalanilah Hidup Dengan Apa Adanya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

“Pengalaman” Sebuah Pelajaran yang Tak Kita Peroleh di Sekolah

4 Oktober 2011   18:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:20 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejadian berawal dari hari kamis malam yang lalu waktu itu Internet di rumah saya sangat-sangat amat lambat sekali. Dulu juga pernah dan oleh petugas diganti IP adresnya. Internet saya menggunakan Speedy paket Family dengan modem TP Link model TD 8817, saya coba setting IP tetap juga sama, saya cek modem indikator oke, saya bingung akahirnya saya putuskan besok pagi aja telepon 147.

Jumát sore sepulang kerja saya telp 147,

Saya : Mas internetku kok lambat sekali gak bisa buat brosing dari tadi hampir 1jam looding terus

Operator : coba cek indikator (power, Lan, adsl, internet) modemnya

Saya : (saya lihat indikator) menyala semua mas

Operator : sekarang coba masuk ke Network and sharing center, IP buat auto, preferet Dns 202.134.0.55, alternate Dns 202.134.1.10 setelah itu restart

Saya : (setelah menunggu agak lama) tetap sama mas gak jalan

Operator : coba mas gati kabel dan langsung sambungkan ke modem, karena jaringannya gak ada masalah kok

Saya : oke mas ntar saya coaba, ni saya tutup dulu nanti saya hub lagi.

Setelah itu saya coba kembali dan hasilnya tetap nihil, saya teringat kata petugas lapangan yang memberi alamat IP katanya “dari pada telp 147 gak ada hasil mending telp saya aja langsung, lagian 147 tu kena biaya, karena kadang-kadang petugas operatornya agak ngawur”

Akhirnya besoknya hari sabtu saya hubungi petugas lapangan tersebut n langsung meluncur kerumah, setelah dia utak-atik sebentar, lalu ia bilang ini yangrusak modemnya mas. Kalo servis dimana mas? Tanya saya, ada di HiTech Mall, ya uda ntar q tak beliin yang baru aja. Setelah itu dia pamit untuk pulang.

Dalam hati saya modem kecil ni apa aja diadalemnya ???? penasaran akhirnya saya bongkar modenya dan setelah saya amati ternyata ada salah satu komponen rusak yang bernama Elko, padahal saya gak tau menahu tentang elektro, tapi seingat saya dan menurut pengamatan saya wktu lihat teman lagi service elektro, biasanya ada satu komponen yang rusak. Dan saya pun mencoba untuk melepas komponen tersebut dan membawanya ke toko elektro untuk contoh, alangkah terkejutnya saya, ternyata harganya Cuma Rp.500. Setelah itu saya pulang dan berbekal soder pinjam dari tetangga saya coba memasang kembali komponen yang sudah saya beli tadi. Setelah itu saya tutup seperti semula dan mencobanya. Hasilnya menyala Cuma indikator Internetnya gak mau nyala, saya coba berkali-kali tetap aja.

Akhirnya saya putuskan untuk beli yang baru di Plaza Marina setelah abis sholat Isya’. Setelah keliling cari harga yang termurah, akhirnya saya dapat dengan harga Rp.150.000. setelah itu saya pulang dan langsung mencobanya, saya pastikan semua tertancap sempurna dan saya nyalakan, tetap aja gak mau nyala indikator internetnya, sampai istri pun ikut mengutak-atiknya, jam uda menunjukkan jam 10 malam mau telp petugas yang tadi siang gak enak udah malam.

Besoknya minggu pagi saya coba lagi hasilnya tetap sama, akhirnya saya telp petugas lapangannya, saya bilang modemnya sudah dibelikan barutapi indiktor internetnya gak nyala, lalu dia bilang mungkin belum disetting modemnya, lalu bagaimana mas ??? tanya saya, dia bilang minggu q libur mas, minta tolong mas jawab saya, oke saya pandu settingnya. Setelah di pandu via telpon akhirnya internetnya bisa nyala lagi. Dalam benak saya ada yang mengganjal jangan-jangan medom yang udah saya service kemarin juga bisa, saya coba tancapkan dan setting ulang seperti yang diberitahukan tadi, eh... ternyata bisa dan dalam hati saya kenapa kemarin gak nanya-nanya dulu tau gitu kan gak usah beli baru sambil ngomel-ngomel sendiri, lalu isrti saya bilang yo wes.. gak masalah anggap aja sebagai pengalaman. Tau gitu kan gak keluar uang 150ribu tapi Cuma 500rupiah, tapi coba kalau diserviskan ke tukang elektro bisa-bisa kena biaya 25 ribu padahal komponennya seharga 500. Yaitulah memang pengalaman itu mahal harganya hampir tak bisa diukur dengan materi.

NB : Baru Nulis , Maaf kalu bahasanya masih kacau

[caption id="attachment_139518" align="alignnone" width="225" caption="Sumber Mbah Google"][/caption] [caption id="attachment_139520" align="alignnone" width="227" caption="Sumber Mbah Google"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun