Temanggung- Tidak bisa dipungkiri para narapidana bisa berada di Rutan Kelas ll B Â Temanggung karena mereka pernah melakukan kesalahan. Akan tetapi yang namanya pintu taubat akan selalu terbuka.Hal ini juga berlaku untuk para Narapidana di Rutan Kelas ll B Temanggung. Setiap pagi hari setelah sarapan pagi, para narapidana yang beragama Islam di wajibkan mengikuti kegiatan mengaji yang dilaksanakan di mushola At Taubah di dalam blok hunian Rutan Kelas ll B Temanggung.
Kegiatan ini sebagai bentuk pembinaan mental kepada para Narapidana supaya kedepan nya selalu mengingat Allah SWT. Disaat para Narapidana mengingat Allah, maka mereka akan takut untuk melakukan ataupun mengulangi perbuatan di masa lalu.
Rata-rata Narapidana yang telah keluar dari Rutan Temanggung akan lancar untuk membaca ayat ayat suci Alquran. Walaupun pada saat baru masuk Ke dalam Rutan, mereka sudah bisa mengaji atau belum.
Disamping belajar mengaji, para narapidana juga melaksanakan hafalan ayat ayat suci Alquran. Kebanyakan dalam waktu kurang dari 3 bulan, mereka sudah bisa lancar membaca Alquran.
Taat Eko sebagai kepala sub seksi pelayanan tahanan menuturkan bahwa kegiatan membaca alquran sebagai syarat untuk pengusulan remisi dan juga asimilasi ataupun pembebasan bersyara . Degan begitu para narapidana akan terpacu untuk belajar Alquran.
"Setiap narapidana nantinya akan di tes mengaji sebagai salah satu syarat pengusulan remisi dan juga asimilasi atau pembebasan bersyarat. Untuk awal awal para narapidana akan merasa keberatan, tetapi lama kelamaan itu akan menjadi kebutuhan" Tutur Taat Eko.
Untuk para Narapidana yang beragama non muslim juga ada bimbingan rohani, bekerja sama dengan kementerian agama kabupaten temanggung. Satu kali dalam satu minggu, Rutan Temanggung menerima tamu dari Kementerian Agama kabupaten Temanggung untuk pelaksanaan bimbingan rohani bagi narapidana yang beragama selain islam. Di Rutan Temanggung sendiri terdapat dua orang narapidana beragama nasrani.
#KemenkumhamJateng
#AYuspahruddin
#RutanTemanggung
