Â
3 Oktober 2025
Bengkulu -- Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Bengkulu menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas layanan publik dengan mengikuti Sosialisasi Penilaian Maladministrasi Pelayanan Publik 2025 yang digelar oleh Ombudsman Republik Indonesia. Kegiatan ini berlangsung secara virtual dan diikuti oleh jajaran Rutan Bengkulu bersama ratusan peserta dari berbagai instansi pemerintah di seluruh Indonesia.
Kepala Rutan Bengkulu, Yulian Fernando, melalui Kasubsi Pengelolaan Aziz Owairan, menyampaikan bahwa keikutsertaan secara daring tidak mengurangi antusiasme petugas dalam menyerap materi. Aziz menilai, sosialisasi ini menjadi sarana penting untuk memperdalam pemahaman mengenai pencegahan maladministrasi serta penerapan langkah-langkah nyata di lingkungan pemasyarakatan.
"Kami berkomitmen menjaga layanan publik yang transparan dan bebas dari praktik maladministrasi. Sosialisasi ini memberikan bekal bagi petugas untuk lebih sigap mengantisipasi potensi permasalahan sekaligus menyusun mekanisme pencegahannya," ujar Aziz.
Dalam pemaparannya, Ombudsman RI menjelaskan bahwa maladministrasi mencakup berbagai bentuk penyimpangan dalam pelayanan publik, mulai dari penundaan berlarut, diskriminasi, penyalahgunaan kewenangan, hingga kurangnya keterbukaan informasi. Setiap instansi pemerintah pun diingatkan agar menyiapkan sistem pengawasan internal yang efektif, disertai peningkatan kompetensi sumber daya manusia.
Menanggapi hal itu, Rutan Bengkulu memandang sosialisasi ini sebagai momentum memperkuat reformasi layanan di bidang pemasyarakatan. Melalui forum virtual tersebut, jajaran memperoleh wawasan baru tentang pentingnya akuntabilitas, ketepatan, dan kejelasan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun warga binaan.
Aziz juga menambahkan, layanan publik di pemasyarakatan memiliki tantangan tersendiri. Keterbatasan fasilitas dan tingginya kebutuhan masyarakat dapat memicu maladministrasi bila tidak diantisipasi. Karena itu, petugas perlu memahami prinsip dasar pelayanan publik dan menghindari praktik yang berpotensi menimbulkan keluhan.
"Materi yang kami dapatkan akan menjadi bahan evaluasi internal. Ke depan, Rutan Bengkulu berkomitmen mendorong inovasi layanan yang lebih terbuka, responsif, dan berorientasi pada kepuasan publik. Sosialisasi ini sekaligus menegaskan arah kebijakan kami dalam mewujudkan pelayanan yang bersih dan profesional," tutup Aziz.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI