Mahasiswa Psikologi Bersama Tim Unmuh Jember Berkontribusi dalam Gerakan Literasi Asia Tenggara

Jember, 2025 --- Tiga delegasi dari Universitas Muhammadiyah Jember berkesempatan berpartisipasi dalam SEALNet Project Indonesia 2025: Read to Lead, sebuah program kepemudaan internasional yang berfokus pada revitalisasi perpustakaan perguruan tinggi dan penguatan budaya literasi di kalangan mahasiswa.

Mereka adalah Helmy Maulana Wahid (Pustakawan), Muhammad Sulton Al Gifari (2310811002 -- mahasiswa Psikologi), dan Lutfiah Indah Fardiyatin (2410271001 -- mahasiswa PGPAUD).

SEALNet (Southeast Asian Service Leadership Network) merupakan organisasi non-profit yang berdiri sejak tahun 2004 di Universitas Stanford. Organisasi ini memiliki misi mengembangkan kepemimpinan pemuda Asia Tenggara melalui pelayanan sosial yang berkelanjutan. Proyek-proyek SEALNet setiap tahun hadir di berbagai negara dengan fokus tema yang disesuaikan dengan kebutuhan komunitas lokal, mulai dari pendidikan, kesehatan mental, pemberdayaan perempuan, hingga lingkungan.

Tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah dengan mengusung tema Read to Lead, yang mendorong upaya penanaman minat baca dan pengembangan program literasi kreatif di perguruan tinggi.

Dalam proyek tersebut, Sulton bersama Helmy dan Lutfiah aktif berkontribusi dalam merancang konsep revitalisasi perpustakaan, menyusun program literasi yang relevan, hingga menjalin kolaborasi dengan komunitas literasi nasional. Khusus Sulton, keterlibatannya sebagai mahasiswa Psikologi menambahkan dimensi penting pada program ini, yakni melihat literasi dari sudut pandang kesehatan mental dan perilaku belajar mahasiswa.

"Sebagai mahasiswa Psikologi, saya melihat literasi bukan hanya soal membaca buku, tetapi juga tentang membangun kebiasaan belajar yang sehat, fokus, dan bermakna. Ini sangat berkaitan dengan kesejahteraan mental mahasiswa," ungkap Sulton.

Adapun capaian dari SEALNet Project Indonesia 2025 di antaranya:

• Terbentuknya jejaring kolaborasi antara pemuda ASEAN dengan mahasiswa dari universitas di Pulau Jawa.
• Adanya rencana proyek literasi yang lebih sistematis dan sesuai kebutuhan komunitas.
• Kolaborasi strategis dengan komunitas literasi besar seperti Baca Bareng, Patjar Merah, dan Gramedia.
• Terbukanya wawasan melalui benchmarking ke Perpustakaan Jakarta dan Perpustakaan Universitas Indonesia.

Keterlibatan ketiga perwakilan UM Jember ini menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas bidang---pustakawan, mahasiswa psikologi, dan mahasiswa PGPAUD---dapat melahirkan gagasan yang lebih kaya dan berdampak.

Secara khusus, kontribusi Sulton menunjukkan bahwa ilmu Psikologi memiliki peran vital dalam mendesain strategi literasi yang humanis, berkelanjutan, dan relevan dengan kebutuhan generasi muda. Kehadiran Sulton dalam proyek internasional ini juga mengukuhkan komitmen Psikologi Unmuh Jember untuk terus menghadirkan Psychology for Better Humanity melalui kerja-kerja sosial yang nyata.