YOGYAKARTA - Dalam upaya memperkuat ukhuwah islamiah serta membangun karakter spiritual yang lebih baik, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Yogyakarta menggelar kegiatan Pengajian Pegawai pada Jumat (12/9). Kegiatan ini juga menjadi bagian dari komitmen Lapas dalam membangun Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Bertempat di Masjid Al-Fajar, pengajian ini tidak hanya diikuti oleh para pegawai tetapi juga perwakilan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Hadir sebagai penceramah, Penyuluh Agama Islam dari KUA Wirobrajan, Ustaz Agus Saeful Bahri, yang membawakan kajian bertema Adab Berdoa dalam Islam.
"Kami berharap pengajian rutin ini tidak hanya meningkatkan ketakwaan individu, tetapi juga memperkuat nilai-nilai integritas di lingkungan kerja dan pembinaan," ujarnya.
Dalam ceramahnya, Ustaz Agus Saeful Bahri menjelaskan adab-adab berdoa yang diajarkan dalam ajaran Islam. Menurutnya, doa sebaiknya diawali dengan bertahmid (memuji Allah), bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW, dilanjutkan dengan permohonan atau hajat yang ingin disampaikan, lalu ditutup dengan istighfar sebagai bentuk kerendahan hati.
Ustaz Agus juga mengangkat ayat Al-Qur'an dari Surah Al-Baqarah ayat 186 sebagai penguat keyakinan bahwa setiap doa pasti mendapat perhatian dari Allah SWT:
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku..." (QS. Al-Baqarah: 186)
Ayat ini menjadi penegasan bahwa Allah tidak jauh dari hamba-Nya, dan setiap doa---selama disampaikan dengan sungguh-sungguh dan memenuhi adab, memiliki kepastian untuk dikabulkan, baik secara langsung, ditunda, atau diganti dengan yang lebih baik.
[HT]