Mohon tunggu...
humaslapasmeulaboh
humaslapasmeulaboh Mohon Tunggu... Admin

Humas di Lapas Kelas IIB Meulaboh merupakan bagian dari organisasi yang bertugas menyampaikan informasi dan menjalin hubungan dengan masyarakat. Seiring perkembangan arus reformasi birokrasi dan era keterbukaan informasi publik, peran Humas semakin penting dan strategis. Sebagai komunikator publik, Humas harus mengamankan kebijakan lembaganya, memberikan pelayanan dan menyebarluaskan pesan atau informasi kepada masyarakat tentang kebijakan dan program kerja lembaganya.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Upaya Deteksi Dini Penyakit Menular, Lapas Meulaboh Gelar Skrining TB Bagi 593 WBP

22 September 2025   11:26 Diperbarui: 22 September 2025   11:26 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas melaksanakan skrining TB dengan metode rontgen dada bagi warga binaan Lapas Meulaboh(sumber : humas lapas meulaboh)

Meulaboh - Dalam upaya meningkatkan kesehatan dan pencegahan penyakit menular di dalam lingkungan Lapas.

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam hal ini Lapas Kelas IIB Meulaboh yang bekerja sama dengan PT. Laboratorium Bunda Thamrin dan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat menggelar kegiatan Active Case Finding (ACF) Tuberkulosis (TBC) dengan intervensi Chest X-Ray (CXR) bagi seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan.

Kalapas Meulaboh, Tendi Kustendi menjelaskan bahwa kegiatan penemuan kasus Tuberkulosis dengan metode Rontgen dada (CXR) ini merupakan hasil dari tindak lanjut Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) demi mewujudkan eliminasi TBC sampai tahun 2030 bagi Tahanan, Anak, Narapidana di Lapas Kelas IIB Meulaboh.

Tujuan dari kegiatan ini ialah menemukan segera, dan memberikan terapi pada kasus TBC, Menurunkan kematian akibat penyakit TBC dan Menghitung beban penyakit menular TBC di dalam Lapas.

"Kesehatan Warga Binaan adalah hak fundamental, oleh karena itu, kami tidak hanya fokus pada pembinaan ketrampilan, mental dan sosial Narapidana, tetapi juga pada kesehatan mereka. Skrining TBC massal ini dianggap penting untuk mencegah penyebaran penyakit dan memastikan setiap Warga Binaan mendapat penanganan medis yang tepat" terang Tendi.

Sementara itu, Kasi Binadik dan Giatja Lapas Meulaboh, Muhammad Faydiban mengatakan bahwa kegiatan skrining ini akan dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 22 hingga 24 september 2025 yang menargetkan seluruh warga binaan.

Adapun pemeriksaan dilakukan dengan 3 (tiga) metode yang pertama : Skrining gejala melalui wawancara menggunakan instrumen form, kedua : Skrining CXR dilakukan oleh pihak penyedia jasa mobil ronsen serta metode ketiga ialah Pemeriksaan TCM yang dilakukan kepada terduga TBC berdasarkan hasil skrining gejala dan/atau CXR pada fasilitas kesehatan Laboratorium TCM setempat.

"Harapannya, pelaksanaan kegiatan ini dapat berjalan dengan tertib, aman, dan kondusif, serta diharapkan mampu menjadi langkah preventif dalam menjaga kesehatan WBP sekaligus mendukung program nasional  dalam rangka mencapai eliminasi TBC pada tahun 2030 sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 yang telah mengamanahkan percepatan penanggulangan TBC" tutup Faydiban.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun