Mohon tunggu...
Humas Lapas Metro
Humas Lapas Metro Mohon Tunggu... Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Metro

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Metro merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dalam jajaran Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Lampung

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Lapas Metro Gelar Skrining TB Aktif, Dukung Program Nasional Eliminasi Tuberkulosis 2030

27 September 2025   14:06 Diperbarui: 27 September 2025   13:38 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skrining TBC aktif dengan metode Chest X-Ray (CXR) bagi Warga Binaan Lapas Metro. (Sumber: Humas Lapas Metro)

LAPAS METRO -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Metro terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program kesehatan nasional. Hal ini diwujudkan melalui pelaksanaan kegiatan Penemuan Kasus Tuberkulosis (TB) secara aktif atau Active Case Finding (ACF) dengan metode Chest X-Ray (CXR) yang berlangsung pada 26 hingga 29 September 2025 di Aula Umum Usman Pokok Ratoe Lapas Metro.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional eliminasi TB tahun 2030 yang didukung oleh Global Fund (GF) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Dinas Kesehatan Kota Metro, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Iringmulyo, serta vendor pelaksana yaitu Klinik Cito.

Kepala Lapas Metro, Tunggul Buono menyampaikan bahwa pelaksanaan skrining TB sangat penting dilakukan di lingkungan pemasyarakatan, mengingat Warga Binaan termasuk dalam kelompok berisiko tinggi. "Kegiatan ini menjadi salah satu upaya preventif untuk menekan penyebaran TB di lapas. Selain itu, juga sebagai bentuk komitmen kami dalam memberikan layanan kesehatan yang layak kepada seluruh Warga Binaan," ujar Tunggul dalam keterangannya.

Dalam pelaksanaannya, skrining menggunakan metode CXR difokuskan kepada seluruh Warga Binaan yang dilakukan secara bertahap per blok hunian, dan apabila terdapat Warga Binaan yang terindikasi, maka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan. Dimana tindak lanjut pemeriksaan dahak dan uji laboratorium akan dilaksanakan oleh Puskesmas Iringmulyo.

Selain pemeriksaan, kegiatan ini juga berhasil memperkuat koordinasi lintas sektor antara Lapas, Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan pihak vendor. Tidak hanya itu, kesadaran Warga Binaan terhadap pentingnya deteksi dini dan pengobatan TB juga semakin meningkat setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan sebelum mereka dilakukan skrining.

Setiap Warga Binaan yang terkonfirmasi positif TB akan ditempatkan di sel khusus dan langsung masuk dalam program pengobatan TB dengan metode DOTS (Directly Observed Treatment Short-course). Pemantauan berkala akan dilakukan oleh petugas klinik Lapas bersama tim TB dari Puskesmas Iringmulyo.

Kalapas Metro memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi dalam mendukung pelaksanaan program ini. "Kami berharap sinergi yang terjalin dapat terus berlanjut sehingga target eliminasi TB tahun 2030 dapat tercapai," tutup Kalapas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun