Mohon tunggu...
Hulwatun Niswah
Hulwatun Niswah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Belajarr 👩🏻‍🎓

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Caranya agar Anak Bisa Berinteraksi dengan Teman Sebayanya ?

5 Desember 2022   07:35 Diperbarui: 5 Desember 2022   07:50 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Eksistensi anak sebagai makhluk individu dan sosial,  anak adalah makhluk yang unik, yang merupakan perpaduan antara aspek individu sebagai perwujudan dirinya dan makhluk sosial sebagai anggota suatu kelompok atau masyarakat. perilaku dan mempengaruhi peristiwa yang terjadi. Akibat peristiwa yang saling mempengaruhi tersebut, terjadi peristiwa sosial tertentu yang mewarnai pola interaksi perilaku masing-masing individu. Perilaku sosial individu diperlihatkan ketika anak-anak berinteraksi dengan orang lain.

 interaksi sosial dan interaksi dengan teman sebaya itu apa sih ?

Menurut Ali dan Asrori (2012:87-88) mengemukakan interaksi itu mengandung pengertian mengenai hubungan timbal balik antara dua orang ataupun lebih dan masing masing orang tersebut terlibat dalam memainkan peran secara aktif dalam berinteraksi secara lebih dari sekedar hubungan antar pihak, tetapi saling mempengaruhi. 

Pada anak, interaksi ini dapat berupa perilaku yang ditunjukkan kepada orang lain dalam hubungan sosial anak dengan orang-orang di sekitarnya. Melalui interaksi, anak belajar memahami perasaan satu sama lain dan menghargai perbedaan orang-orang di sekitarnnya.Interaksi mengandung makna lain yaitu hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih, dan setiap orang memiliki peran dan terlibat secara aktif. 

Dalam interaksi juga terdapat saling pengaruh antar individu satu sama lain. Interaksi merupakan suatu keniscayaan dalam kehidupan bermasyarakat karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat dipisahkan dengan individu lainnya.

Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan orang lain dalam kehidupannya. Orang-orang dalam kelompok sebaya merasa bahwa mereka serupa Sehubungan dengan usia, kebutuhan, dan tujuan yang sama dapat memperkuat kelompok. 

Kelompok teman sebaya atau peer group adalah lingkungan sosial, terpisah dari lingkungan keluarga, dari mana individu belajar dan menambah wawasan atau keterampilan dari lingkungan peer group atau kelompok sebaya yang membimbing individu menuju perilaku yang baik melalui masukan yang positif. Menurut John W. Santrock, teman sebaya adalah anak-anak atau remaja dengan usia atau kedewasaan yang sama dengan siapa anak-anak dapat berinteraksi, bersosialisasi, berbagi ide dan pengalaman untuk membawa perubahan dan perkembangan dalam kehidupan sosial dan pribadi mereka.

Sementara itu, Hurlock berpendapat bahwa peran teman sebaya sangat besar pada anak usia dini, karena anak menghabiskan sebagian besar waktunya di luar ruangan bersama teman sebayanya sebagai sebuah kelompok, yang teman sebayanya memiliki pengaruh terhadap sikap, bahasa, minat, penampilan, dan perilaku  menjadi lebih baik. sebagai pengaruh keluarga. Pengaruh bersama yang lebih besar pada anak-anak dapat menyebabkan melemahnya hubungan antara individu dan orang tua, saudara kandung atau kerabat. 

Ada beberapa cara dan faktor terbentuknya anak bisa berinteraksi dengan teman sebayanya

1.Pentingnya kegiatan Bersama
Kegiatan bersama termasuk berbicara, berjalan, pergi ke sekolah, berbicara di telepon, mendengarkan musik, bermain game, dan bermain-main.  
2.Tinggal di lingkungan yang sama.
Teman sebaya biasanya adalah orang-orang yang tinggal di wilayah yang sama, sehingga mereka menjadi teman bermain. Hidup dalam lingkungan yang sama dan intensitas berkumpul dalam jumlah yang lebih banyak, mereka biasanya membentuk hubungan yang erat dalam kelompok.
3.Menghadiri sekolah yang sama.
Kelompok teman sebaya juga mudah dibentuk di lingkungan sekolah. Karena mereka berada di sekolah yang sama, bersosialisasi, berinteraksi, dan berkomunikasi dengan teman sebaya menjadi mudah.

Sejak usia dini , interaksi teman sebaya memainkan peran positif dalam memungkinkan anak mempertimbangkan perspektif lain dan memahami mengapa memukul seseorang atau menolak mainan dan sumber daya itu salah. Konflik interpersonal anak memberikan konteks di mana anak belajar tentang hubungan antara tindakan dan konsekuensi (misalnya, bahwa memukul menyebabkan rasa sakit).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun