Mohon tunggu...
Angelius hugoriandi
Angelius hugoriandi Mohon Tunggu... mahasiswa

Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Universitas Tanjungpura

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kuching, Kota Yang Bersih Dan Tertib

18 Maret 2025   14:48 Diperbarui: 18 Maret 2025   14:48 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen Cat, Kuching Malaysia 

Kota Kuching  adalah ibu kota dan kota terpadat di negara bagian Sarawak di Malaysia yang juga merupakan ibu kota Divisi Kuching . Kota ini berada di Sungai Sarawak di ujung barat daya Sarawak di pulau Kalimantan dan meliputi area seluas 431 km 2 (166 mil persegi). Setelah sekian lama menjadi PNS, Loberta Dwila Novianti, seorang PNS dari Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat akhirnya dapat  menginjakkan kakinya di tanah Malaysia. 

Ia berumur 31 tahun dan telah mempunyai 2 orang anak, dengan pendidikan sarjana yang membawanya pada pekerjaan stabil sebagai abdi negara. Ia tak hanya seorang PNS, tapi merupakan seorang petualang yang siap menaklukkan kota Kuching, Malaysia. Dalam dua tahun terakhir, 2023 hingga 2025, ia hanya sekali menyeberangi perbatasan ini. Namun, setiap langkah di tanah Malaysia selalu menghadirkan aroma dan cerita baru. Kali ini ia tak sendiri, lima orang terdekatnya ikut serta dalam petualangan singkat selama empat hari. Perjalanan dari Entikong ke Kuching memakan waktu sekitar empat jam. Loberta memandangi pemandangan di luar jendela. Hutan-hutan Kalimantan berganti dengan perkebunan sawit yang membentang luas. Ia teringat kampung halamannya, Sengah Temila, yang masih asri dengan hamparan sawah dan sungai-sungai kecil.

Perjalanan Menuju Kuching

Ketika mobil travel memasuki kota Kuching. Lampu-lampu jalan mulai menyala, menerangi bangunan-bangunan tinggi dan jalanan yang ramai. Aroma masakan menggugah selera tercium dari warung-warung makan di pinggir jalan. Kuching menyambut mereka dengan hangat. Mereka menginap di sebuah homestay sederhana di pinggiran kota. Loberta memilih homestay karena harganya lebih terjangkau dibandingkan hotel. Selain itu, ia juga ingin merasakan suasana kehidupan lokal yang lebih dekat. Setelah meletakkan barang-barang, mereka langsung keluar untuk mencari makan malam.

Selama empat hari di Kuching, Loberta dan teman-temannya menjelajahi berbagai tempat menarik. Mereka mengunjungi Kuching Waterfront, sebuah kawasan tepi sungai yang indah dengan pemandangan yang menawan. Mereka juga mengunjungi Sarawak Museum, museum yang menyimpan berbagai koleksi sejarah dan budaya Sarawak. Tak lupa, mereka juga menyempatkan diri untuk berbelanja oleh-oleh dan berkunjung ke Main Bazaar, pasar tradisional yang menjual berbagai macam barang kerajinan tangan dan makanan khas Sarawak. Loberta sangat menikmati kunjungannya ke Kuching. Ia terkesan dengan kebersihan dan ketertiban kota ini. Masyarakatnya pun ramah dan menyambut wisatawan dengan baik. Ia juga menyukai keragaman budaya yang ada di Kuching. Ia melihat orang Melayu, Cina, India, dan suku-suku Dayak hidup berdampingan dengan harmonis.

Keindahan dan Kebersihan Kota Kuching

Namun, pengalaman Loberta di Kuching lebih dari sekadar kunjungan ke tempat wisata dan berbelanja. Ia merasakan kehangatan keramahan penduduk lokal. Setiap kali ia bertanya arah atau meminta bantuan, orang-orang di sekitarnya selalu siap membantu dengan senyum ramah. Ia merasa diterima dan dihargai sebagai seorang wisatawan. Selain keramahan penduduknya, Loberta juga terkesan dengan kebersihan dan kepedulian lingkungan di Kuching. Ia melihat banyak tempat sampah di sepanjang jalan dan taman-taman yang terawat dengan baik. Ia juga melihat orang-orang membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan lingkungan.

"Kota ini juga sangat bersih dan rapi," kata Loberta. "Orang-orang di sini sangat peduli dengan lingkungan." Ia membandingkan Kuching dengan beberapa kota di Indonesia yang masih bermasalah dengan sampah dan kebersihan. Ia berharap Indonesia bisa mencontoh Kuching dalam hal pengelolaan lingkungan. Selain kota nya yang bersih dan rapi, lalu lintas di Kota Kuching juga sangat tertib sehingga jarang terjadi kecelakaan disana. Kondisi infrastruktur di Kuching juga sangat baik. Jalan raya di kota ini terpelihara dengan baik, dengan trotoar yang nyaman bagi pejalan kaki. Fasilitas umum seperti taman kota, halte bus, dan pusat perbelanjaan tertata dengan baik. Selain itu, kebijakan pemerintah dalam menjaga kebersihan dan penghijauan kota sangat terasa, dengan banyaknya ruang terbuka hijau yang memberikan suasana asri dan sejuk.

Tidak hanya dari segi infrastruktur, sistem transportasi umum di Kuching juga cukup terorganisir. Tersedia berbagai moda transportasi seperti bus umum, taksi, dan layanan transportasi daring yang memudahkan mobilitas warga dan wisatawan. Kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan juga terlihat dari minimnya penggunaan plastik sekali pakai dan banyaknya tempat sampah yang disediakan di area publik.

Secara keseluruhan, Kuching memberikan pengalaman yang sangat berkesan dengan perpaduan antara modernitas dan kelestarian budaya. Kota ini tidak hanya menawarkan keindahan alam dan infrastruktur yang maju, tetapi juga memperlihatkan bagaimana suatu kota dapat berkembang dengan tetap menjaga kebersihan, ketertiban, dan kelestarian lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun