Mohon tunggu...
Hugo Arrazzaqu
Hugo Arrazzaqu Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Unsri Fakultas FISIP

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Paradigma Realisme terhadap Pandemik Covid-19

13 Maret 2020   21:12 Diperbarui: 10 April 2020   20:53 2513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pasti kalian sudah tahu dengan berita heboh mengenai sebuah wabah yang baru-baru ini menyerang seluruh Dunia, yaitu Corona Virus (COVID-19)  yang menyebabkan 138,611 terinfeksi dan 5,083 meregang nyawa,Virus ini merupakan penyakit menular sangat berbahaya, penderita nya mengalami gejala berupa kesulitan bernapas,batuk kering,sakit tenggorokan,kesulitan bernapas, dan bersin-bersin. Pandemic ini pun tentunya sangat menganggu berjalannya kinerja bagi seluruh hal yang ada di dunia di karenakan virus ini menyebar sangat cepat.

oleh karena hal ini Dunia sedang gencar -- gencarnya berusaha dengan berbagai cara untuk memerangi virus ini mulai dari Mengobati, bahkan Negara Korea Utara tak segan-segan mengasingkan & menembak mati seorang pasien yang terinfeksi virus Corona ini, hal ini terjadi di karenakan sang pasien keluar dari Karantina hal ini disebabkan dengan Pemerintah Korea Utara yang takmau ambil pusing terhadap pandemic ini.

Tak hanya hal tersebut, krisis Masker di Indonesia pun juga ikut menambah keresahan warga Indonesia, kenapa demikian? Di karenakan banyak oknum-oknum terkait yang menimbun masker untuk di jual dengan harga yang lebih tinggi untuk kepentingan individualism semata dan menyabkan krisis masker yang mengakibatkan terjadilah demand yang tinggi terhadap masker sehingga oknum-oknum tersebut mendapatkan suatu keuntungan berlipat-lipat ganda. Tak hanya itu di daerah Depok pun krisis sembako terjadi di sebuah minimarket dan supermarket karena ludes habis di borong oleh orang yang takut untuk keluar rumah semenjak virus ini menyebar di Depok dan membuat orang lain susah untuk mendapatkan bahan pangan.

Dapat kita lihat 2 paragraf diatas sudah bisa dibilang menghilangkan sisi kemanusiaan dari warga-warga di Dunia ini yang di karenakan keserakahan dan pola fikir yang tak mau ambil pusing terhadap sesama Manusia di dunia ini, bila kita lihat dari paradigma Realisme yang berlandaskan pola fikir manusia yang bersifat Egois dan berlandaskan kepentingan diri sendiri yang dapat menyebabkan punahnya rasa kemanusiaan terhadap sesama, hal ini sangatlah berkaitan dengan Paradigma Realisme mulai dari Penembakan pasien yang kabur dari Karantina di Korea hingga penimbunan masker di Indonesia yang saat ini terjadi.

Bila kita lihat dari kasus korea dan Indonesia disini dapat kita dapat Analogi kan melalui paradigma Realisme, ada pepatah yang mengatakan Lebih baik kehilangan satu nyawa daripada 1000 nyawa Nah pepatah itulah yang tepat terhadap kasus ini dikarenakan keegoisan manusia yang hanya ingin memenuhi kepentingan dirinya sendiri seperti korea yang berfikiran bahwa lebih baik menembak mati 1 pasien yang kabur dari kamp karantina daripada virusnya menyebar ke seluruh negara mereka, lalu kasus penimbunan masker Indonesia yang menganggap mereka dapat mengambil keuntungan lewat pandemic ini dan menghilangkan rasa kemanusiaan mereka terhadap saudara-saudara mereka di tanah Air ini.

Referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_koronavirus_2019 (diakses 13 maret 2020)

https://www.worldometers.info/coronavirus/ (diakses 13 maret 2020)

https://www.genpi.co/internasional/36512/pasien-virus-corona-tolak-isolasi-korea-utara-tindak-tembak-mati (diakses 13 maret 2020)

https://regional.kompas.com/read/2020/03/05/06300021/4-kasus-penimbunan-masker-di-sejumlah-daerah-yang-dibongkar-polisi-semarang?page=all (diakses 13 maret 2020)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun