Potensi Bisnis Pertambangan Batu Bara di Kalimantan Timur

Batubara merupakan salah satu sumber energi yang telah lama diandalkan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri Indonesia. Dengan jumlah sumberdaya cukup signifikan didukung biaya eksplorasi dan eksploitasi yang relatif murah, saat ini batubara adalah sumber energi yang paling siap untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dibanding sumber enegi lainnya. Listrik yang dihasilkan dari PLTU batubara misalnya, terbilang paling murah dibandingkan listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga minyak, gas bumi, maupun panas bumi.

Potensi sumberdaya batubara di Indonesia sangat melimpah, data terakhir yang muncul yaitu 92,5 Milyar ton berada di Kalimantan, dan untuk di Sulawesi mencapai di angka 74,25 juta ton dan itu semua masih belum termasuk cadangannya (Dikutip di CNBC) terutama di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera.

Sedangkan di daerah lainnya dapat dijumpai batu bara walaupun dalam jumlah kecil dan belum dapat ditentukan keekonomiannya, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, dan Sulawesi. Kalau di Kalimantan Timur salah satu daerah ada batubaranya diantaranya yaitu Samarinda dan Berau. Disana masih banyak sekali terdapat aktivitas penambangan Batu Bara. Untuk PDRB di daerah Berau pada tahun 2019 sebesar RP. 23793479,60.

Di Indonesia batu bara dimanfaatkan sebagai sumber energi tetapi pemanfaatannya masih kalah dibandingkan dengan pemanfaatan bahan bakar minyak (BBM). Padahal cadangan batubara Indonesia mencapai 19,3 miliar ton. Masih minimnya pemanfaatan batubara di Indonesia karena beberapa kendala, yaitu:

• Karena masyarakat belum terbiasa menggunakan batubara.
• Minimnya sosialisasi tentang manfaat batubara kepada masyarakat.
• Masyarakat menilai BBM lebih praktis dan tidak menimbulkan polusi meski harganya lebih mahal

Sehingga jika dilihat melalui kacamata perekonomian, bisnis batu bara ini sangatlah menguntungkan walaupun sering kali terjadi pergantian, ada tambang yang baru saja buka dan ada juga tambang yang baru saja tutup.

Dalam analisa saya, saya menggunakan Satuan Wilayah Kota, kota tersebut terletak di Berau, Kalimantan Timur. Dari semua lapangan pekerjaan yang ada di daerah Berau, yang paling unggul yaitu sektor Pertambangan, Pertambangan selalu menguasai di tiap tahunnya jika di bandingkan dengan lapangan pekerjaan lainnya seperti pertanian, kehutanan, perikanan, jasa pendidikan, dan lain-lain. 

hal ini dikarenakan pada daerah  Berau merupakan wilayah yang dianggap mempunyai potensi batubara yang sangat besar, selain sumatera selatan. Penyebab keunggulan wilayah Berau sehingga batubara selalu unggul dikarenakan beberapa faktor diantaranya yaitu: Termasuk daerah yang beriklim tropis basah, yang dicirikan oleh curah hujan pertahun yang relatif tinggi. 

Curah hujan tertinggi biasanya terjadi sekitar bulan april sampai juni, sedangkan curah hujan terendah terjadi sekitar bulan agustus untuk seluruh daerah. Suhu udara di daerah saya sepanjang tahun bervariasi dari 27 derajat celcius hingga 30 derajat celcius. dan kelembapan  relatif tinggi dengan rata-rata 80%. 

Selanjutnya yaitu, dikarenakan persebaran batubara di daerah Berau sangatlah luas diantaranya di daerah sepanjangan pantai hingga di area hutan. Untuk sejarah pertambangan di Kalimantan Timur sendiri bermula dari wilayah Samarinda, pada tahun 1845 oleh pedagang dari Inggris. Ia tidak hanya berdagang tetapi juga melakukan penelitian di sekitar sungai mahakam. 

Sungai mahakam sendiri memiliki lapisan tanah yang mengandung unsur batu bara, sehingga banyak dilakukan penambangan batu bara di sekitar sungai mahakam, ada tambang yang ilegal dan ada juga tambang yang memiliki izin. Sehingga banyak oknum yang nakal ketika di lokasi bekas tambang yang ketika tambang batu baranya sudah habis langsung di tinggalkan begitu saja tanpa melakukan reboisasi terlebih dahulu.