Mohon tunggu...
Nurul Huda
Nurul Huda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis | Dosen STAIM Tarate Sumenep
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya adalah Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis | Dosen Prodi Ekonomi Syariah di STAIM Tarate Sumenep dan Aktif di beberapa organisasi. Profesi Moto : Berbagi Illmu Pengetahuan (Belajar, Berilmu, Beramal & Beribadah). Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memilih Pemimpin Masa Depan

6 Agustus 2020   06:06 Diperbarui: 6 Agustus 2020   06:07 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Nurul Huda, S.E., M.M*

E-mail : nurul.huda.macintosh@gmail.com

Setiap manusia yang terlahir didunia, merupakan seorang pemimpin. Allah SWT mengangkat manusia sebagai pemimpin bertujuan untuk menguji manusia dan memberinya penghormatan. 

Pemimpin merupakan wewenang yang diberikan Allah kepada Nabi Adam AS dan anak cucunya untuk direalisasikan di dunia ini. Sebagai seorang pemimpin harus mampu dan mau menjadi pelayan masyarakat, karena pemimpin adalah pelayan masyarakat yang telah dipilih dan dipercaya oleh rakyatnya.

Manusia diciptakan oleh Allah dan memiliki status sebagai hamba, tapi manusia diberi kemampuan akal dan fikiran yang sempurna serta kedudukan sebagai khalifah Allah dengan berbagai tingkat dan derajatnya, dalam hubungannya secara vertikal dengan Allah ataupun hubungan horizontal sejajar antar sesama manusia karena pada dasarnya derajat manusia disisi sang pencipta adalah sama dan yang membedakan satu sama lainnya tingkat keimanan dan ketaqwaanya kepada Allah SWT. 

Sebagai pemimpin di bumi, manusia diberi wewenang terbatas sesuai dengan potensi diri dan posisinya. Namun manusia harus faham betul bahwa wewenang dan tanggungjawab yang harus diemban itu pada dasarnya adalah 4 Sifat kepemimpinan Rasulullah yaitu Siddiq (bersikap jujur), Fathonah (intelek dan cerdas), Amanah (dapat dipercaya/trust), Tabliq (mengomunikasikan pesan kebenaran).

Allah SWT berfirman dalam Surat Al Baqarah Ayat 148 yang memerintahkan kepada manusia agar berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khairat). 

Perintah ini  harus dipahami untuk menumbuhkan sikap dan prilaku kompetisi yang sehat untuk mencapai al khairat/kebaikan, yang berarti memerlukan dinamika tinggi dan berkualitas, serta dibutuhkan juga wawasan yang luas, kreatif dan inovatif serta memiliki kemampuan atau daya analisis untuk mengantisipasi proses transformasi menuju masa depan. Pemimpin masa depan adalah pemimpin yang mempunyai ide-ide cemerlang, berkwalitas, kreatif, inovatif yang didalamnya tertanam sifat kepemimpinan Rasulullah.

Memilih pemimpin adalah kemauan dan kepentingan yang harus kita jalani bersama. Hasrat dan kepentingan itu bukan hanya partai politik, dan bukan hanya pemerintah, karena tujuan memilih pemimpin adalah agar sistem pemerintahan tetap berjalan dan tidak menunda semua tugas dan tanggungjawab untuk kepentingan rakyat. Tatanan kehidupan akan berjalan dengan baik dan teratur apabila tidak ada kekosongan dalam kepemimpinan.

Filsuf Yuval Noah Harari berpendapat bahwa, pemilihan bukanlah metode untuk menemukan kebenaran. Pemilihan umum merupakan kegiatan usaha untuk mempengaruhi pikiran rakyat secara persuasif (tidak memaksa) dengan melakukan berbagai kegiatan retorika, hubungan kemasyarakatan, komunikasi publik, lobi-lobi politik dan berbagai macam kegiatan lainnya. 

Pemilihan umum adalah cara atau metode untuk mencapai tujuan atau kompromi damai antara keinginan yang berbeda dari orang yang berbeda. Pada saat mencari kebenaran, setiap pendapat orang pasti berbeda dan bobot yang dimiliki pasti juga berbeda. Tetapi ketika datang ke keinginan, semua orang harus diperlakukan sama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun