Dua jam lebih saya ditelepon oleh rekan kerja di kantor lama. Dia bertanya gimana sih caranya bisa bekerja dari mana saja. Misalnya di cafe atau tempat keramaian.Â
Sementara saya sendiri sudah menjadi freelance dan terbiasa dengan bekerja remote dari mana saja. Obrolan kami pun akhirnya dia bertanya mengenai kehidupan sebagai freelancer.
Di tengah pandemi ini jenis pekerjaan freelance ternyata  diminati. Apalagi tipe pekerjaan ini tidak terikat dengan perusahaan, hanya punya tanggung jawab ke pekerjaan tertentu.
Hanya saja jenis pekerjaan freelance ini memang menuntut kita untuk mengatur waktu serta memiliki disiplin yang baik. Sebagai freelancer saya pun harus bisa fleksibel dan melakukan pekerjaan kapan saja dan di mana saja. Ibaratnya 24/7 tetap harus ada.
Keuntungan yang bisa kita rasakan memang tidak menuntut kita untuk pergi ke kantor setiap hari atau bekerja di satu tempat saja.
Bekerja sebagai freelancer seperti saya di bidang digital marketing dan fotografi tentunya saya harus bisa menyalurkan hobi sekaligus menambah penghasilan.
Seperti yang saya bilang, bekerja sebagai freelancer tidak selalu menyenangkan dan diberi kemudahan. Dibalik itu, ada banyak kendala dan kesulitan ketika menjalani profesi ini.
Hal utama yaitu penghasilan. Selama ini bekerja sebagai freelancer sudah pasti penghasilan tidak tetap seperti pekerja kantoran yang sudah pasti tiap bulan pasti dapat.
Penghasilan freelancer ditentukan dari banyaknya pengguna jasa. Semakin banyak tentu semakin baik penghasilan. Tapi kalau misalnya pandemi seperti ini pun juga berimbas ke freelancer yang tidak menerima tawaran pekerjaan.
Ada kecemasan yang dirasakan ketika diajak bekerja sama, yaitu misalnya pembayaran jasa yang terlambat sampai dibohongi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab karena kabur.