Pembangunan sosial budaya adalah mewujudkan masyarakat Indonesia menjadi bangsa yg modern, setara dengan bangsa bangsa luar yang lain yang ada di dunia dengan tetap selalu mempertahankan identitas bangsa yang bersangkutan yang di jadikan sebagai bangsa yang khas sifatnya. Dinamika sosial dan kebudayaan itu, tidak terkecuali melanda masyarakat di Indonesia, walaupun luas jangkauan dan kecepatan nya berbeda beda. Demikian pula masyarakat Indonesia dan kebudayaan nya pernah mengalami perkembangan dengan pesat di masa lampau, walaupun sekarang perkembangan nya agak tertinggal di bandingkan dengan perkembangan di negara yang maju lainnya. Bagaimana pun keadannya, masyarakat dan kebudayaan Indonesia yang ber aneka ragam itu tidak pernah mengalami perubahan sebagai pelaksanaan tanggapan aktif masyarakat terhadap tantangan yng di timbulkan akibat perubahan lingkungan di sekitar masyarakat dalam arti luas maupun pergantian generasi penerus.
Sudah terlihat bahwa pembangunan sosial budaya melibatkan kesediaan menerima perubahan dalam berbagai segi penghidupan maupun kehidupan termasuk gaya hidup, cara bekerja cara berpikir, dan lain sebagainya.Â
Indonesia sekarang ini sedang mengalami musim yang amat dahsyat sebagai akibat tuntutan Reformasi secara menyeluruh. Tuntutan Reformasi itu berawal pada kegiatan pembangunan nasional yang menerapkan majunya teknologi untuk mempercepat pelaksanaan nya. Di lain sisi, tanpa di sadari, penerapan teknologi yg maju selalu menuntut norma norma sosial, nilai budaya, dan orientasi baru. Tidak heran jika masayarakat Indonesia yg ber aneka ragam itu dengan multikultural yg seolah olah mengalami kebingungan dalam menata kembali tatanan politik, sosial dan kebudayaan di masa sekarang.Â
Secara kategori ada 2 kekuatan yang menyebabkan perubahan sosial, yg pertama kalah kekuatan dari dalam lingkungan masyarakat itu sendiri (internal factor) , seperti pergantian generasi dan berbagai penemuan dan rekayasa setempat. Yang kedua adalah kekuatan yang berasal dari luar masyarakat itu ( external factor) seperti pengaruh kontak kontak antar budaya secara langsung maupun tidak langsung serta perubahan lingkungan hidup yang pada waktunya dapat memacu perkembangan sosial dan budaya masyakat yang harus di tata kembali kehidupan mereka. Cepat atau lambat perkembangan sosial budaya yang akan melanda, dan faktor apapun penyebab nya, setiap perubahan yang terjadi pasti mengalami reaksi pro dan kontra terhadap masyarakat masyarakat atau bangsa yang bersangkut paut. Besar kecilnya pro dan kontra itu dapat mengancam kemapanan dan bahkan dpat menimbulkan ketidakseimbangan sosial terutama dalam masyarakat majemuk dengan multi kulturan sperti Indonesia.
Oleh karna itu, bisa dikatakan bahwa sarana yang paling efektif untuk menyelenggarakan pembangunan sosial budaya adalah melalui pendidikan dalam arti yang seluas luasnya.Â
a) pendidikan formal
Pendidikan formal berjenjang mulai dari PAUD TK hingga perguruan tinggi negri maupun swasta. Para pakar pendidikan mengatakan bahwa pendidikan formal di lakukan di sekolah dan sasaran utamanya adalah mengalihkan pengetahuan dari seorang pendidik kepada peserta didik.namun banyak aspek lain yg perlu di tangani melalui pendidikan formal seperti aspek moral, etika, hak dan tanggungjawab sebagai warna negara Indonesia yang baik, keberanian dalam mengambil resiko, cara mereka berpikir yg rasional, ketegasan dalam mengambil keputusan, dan lain sebagai nya. Pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan formal pada akhirnya harus di abdikan demi kemajuan negara dan bangsa. Oleh karna itu keseluruhan kegiatan dalam pendidikan formal, baik dalam arti kegiatan ekstrakurikuler maupun kurikule harus di kaitkan dengan kebutuhan nasiplan akan sdm yg memenuhi tuntutan pembangunan nasional dalam segala aspek, bidang, dan sektornya..
B) pelatihan sebagai aspek pendidikan formal
Upaya mencerdaskan bangsa yg tidak terbatas hanya ada pada penyelenggaraan pendidikan formal. Kegiatan yang tidak kalah pentingnya adalah pelatihan yang beraneka ragam. Pelatihan merupakan upaya untuk melatih keterampilan dari pelatih kepada peserta pelatihan. Pelatihan dapat diselenggarakan untuk memberikan kemahiran dan keterampilan baru bagi semua jabatan, profesi, dan kedudukann. Pelatihan tidak hanya di lakukan di dalam kelas akan tetapi terdapat bentuk bentuk laun seperti diskusi, konferensi, seminar dan lain lain.
C) pemberantasan buta huruf
Tingkat pendidikan masyarakat di negara terbelakang masih sangat rendah. Bahkan tidak sedikit warga negara yg masih buta aksara. Upaya untuk memberantas buta aksara harus di pandang sebagai bagian dadi keseluruhan pendidikan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Siapapun akan mengakui bahwa kemampuan membaca dan merilis akan memperluas cakrawala pandangan seseorang. Misalnya, di satu pihak ia dapat menggali sendirian informasi yang dia perlukan dan di pihak lain yang bersangkutan dapat memberikan informasi yang ia miliki dan di perlukan oleh org lain. Manfaat lain ialah memungkinkan seseorang menambah pengetahuan dan keterampilan yang pada gilirannya untuk menambah alat yg dapat dipergunakan untuk memperkaya kehidupan nya. Yang bersangkutan juga akan mengetahui hak dan kewajiban sebagai warna negara yg bertanggung jawab.